Ragam Budaya
Arti Mangharoan, Tradisi Kelahiran Suku Batak Toba yang Berbentuk Umpasa Bernilai Luhur
Suku Batak Toba dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari kelahiran, pernikahan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman suku bangsa, budaya, dan tradisi.
Setiap daerah memiliki warisan budaya yang unik, yang tidak hanya menjadi identitas etnis, tetapi juga memperkaya khazanah budaya nasional.
Salah satu suku yang memiliki tradisi dan nilai adat istiadat yang kuat adalah Suku Batak Toba yang berasal dari kawasan Sumatra Utara.
Suku Batak Toba dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari kelahiran, pernikahan, hingga kematian.
Bagi masyarakat Batak Toba, kelahiran seorang anak bukan hanya peristiwa biologis semata, tetapi sebuah momen sakral yang disambut dengan rasa syukur yang dalam.
Kehadiran seorang anak dianggap sebagai anugerah dari Tuhan yang patut dirayakan secara adat.
• 11 Contoh Pantun Melayu Palembang yang Keren dan Populer
Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas kelahiran anak, masyarakat Batak Toba memiliki tradisi adat yang disebut Mangharoan.
Upacara adat ini menjadi bagian penting dalam kehidupan keluarga Batak, terutama saat menyambut anggota keluarga baru.
Prosesi Mangharoan bukan hanya seremoni semata, melainkan juga sarana spiritual dan budaya untuk menyampaikan harapan dan doa.
Salah satu momen paling istimewa dalam upacara Mangharoan adalah ketika orang tua menyampaikan umpasa, yaitu ungkapan tradisional dalam bentuk pantun atau peribahasa khas Batak.
Umpasa ini biasanya memuat pesan-pesan bijak, doa restu, serta nasihat yang ditujukan kepada sang anak agar tumbuh menjadi pribadi yang bermoral, berguna bagi keluarga, masyarakat, dan menjaga nilai-nilai adat.
Lebih dari sekadar kata-kata, umpasa merupakan warisan lisan yang mengandung filosofi hidup masyarakat Batak.
Dalam setiap bait umpasa tersimpan nilai-nilai luhur seperti semangat kekeluargaan, kerja keras, hormat kepada orang tua, dan kesetiaan pada adat.
Umpasa diajarkan dan diturunkan dari generasi ke generasi sebagai bagian dari pembentukan karakter anak sejak dini.
Pusuk ni jabi-jabi
Tu bulung ni simarlasuna
Di hata pasu-pasunami
Sai Mulajadi Na Bolon ma na mambahen sautna
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.