RESMI Aturan Semua Guru Agama Islam Langsung Dapat Tunjangan Bila Lulus Pendidikan Profesi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemerintah resmi memberikan tunjangan kepada 69.313 guru mata pelajaran PAI di sekolah sebagai peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Angkatan atau Batch 2 Tahun 2025.

Aturan berlaku bila semua guru Agama Islam yang ikut pendidikan profesi dinyatakan lulus seleksi.

Terbaru Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag menetapkan 69.313 guru mata pelajaran PAI di sekolah.

Kesemua otomatis menjadi peserta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Angkatan atau Batch 2 Tahun 2025.

Pada Batch 1 terdapat sebanyak 21.715 guru PAI.

• RESMI Aturan Baru 2025 Dana Desa Kini Bisa Dipakai Koperasi Merah Putih untuk Usaha

Dengan demikian, ada 91.028 guru PAI Dalam Jabatan (Daljab) yang akan disertifikasi melalui PPG pada tahun ini.

"Jika seluruh peserta lulus sertifikasi, maka seluruh guru PAI yang lolos verifikasi dan tuntas menjalani PPG pada 2025 akan menerima Tunjangan Profesi Guru (TPG) mulai tahun 2026," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, dalam keterangan pers, Selasa 19 Agustus 2025.

Sesuai ketentuan, guru yang lulus PPG pada tahun ini akan menerima TPG pada tahun berikutnya.

Besaran tunjangan bagi guru ASN (PNS dan PPPK) sebesar satu kali gaji, sementara guru Non-ASN menerima Rp2 juta per bulan, meningkat dari sebelumnya Rp1,5 juta.

Amien menegaskan bahwa meskipun ada kebijakan efisiensi anggaran, PPG PAI tetap dituntaskan tahun ini. Skema pembiayaannya berasal dari APBN, APBD, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

"Setelah semua guru PAI Daljab disertifikasi tahun ini, kami bisa lebih fokus meningkatkan kompetensi guru PAI lainnya pada tahun-tahun mendatang," ucapnya.

Arahan Prabowo

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk menyelesaikan sertifikasi guru melalui PPG secara menyeluruh tahun ini.

"Kemenag berkomitmen mendukung program prioritas nasional Presiden Prabowo.

Ini bukan hanya penting, tapi juga mulia, karena kesejahteraan guru adalah pilar bagi keberkahan pendidikan," tutur Nasaruddin.