Produksi Uang Palsu di Pontianak

Ketua RT Desa Kapur Benarkan Penangkapan Warga yang Edarkan Uang Palsu

Erna mengatakan, pelaku mengalami luka lebam, namun tidak terlalu parah. Ia menambahkan, awalnya warga meneriaki pelaku dengan

|
Penulis: Ayu Nadila | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AYU NADILA
RT DESA KAPUR - RT/RW 04/03 Desa Kapur, Erna saat di wawancarai di kediamannya, Jl Desa Kapur Gg Daiman, Selasa 19 Agustus 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Seorang warga Desa Kapur, nyaris menjadi korban peredaran uang palsu saat menerima pembayaran dari pembeli.

Pelaku yang berjumlah dua orang, seorang pria dan seorang perempuan, berhasil diamankan warga sebelum akhirnya diserahkan ke pihak kepolisian.

Ketua RT/RW 04/03 Desa Kapur, Erna (55), membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, pelaku sempat diamuk massa sebelum dibawa ke rumah RT dan selanjutnya diserahkan ke Polsek.

"Pelaku sempat dihakimi massa, baru dibawa ke rumah RT, selepas itu langsung dibawa ke Polsek. Saat diamankan di rumah RT, pelaku tidak terlalu diinterogasi karena orang itu kesakitan akibat dihakimi warga," jelas Erna kepada tribunpontianak.co.id, Selasa 19 Agustus 2025.

Viral di Medsos, Dugaan Peredaran Uang Palsu di Kubu Raya Berujung Penangkapan

Erna mengatakan, pelaku mengalami luka lebam, namun tidak terlalu parah. Ia menambahkan, awalnya warga meneriaki pelaku dengan sebutan maling, tetapi setelah diperiksa ternyata kasus tersebut terkait uang palsu.

"Saya tahu pas pelaku diteriaki maling oleh warga, tapi setelah dilihat ternyata karena uang palsu. Buktinya banyak, ada pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu. Uang palsu itu disimpan di kantong-kantong dalam tas pelaku," ungkapnya.

Dari keterangan sementara, kedua pelaku yang terdiri dari seorang pria dan seorang perempuan itu bukan pasangan suami-istri.

Sebagai Ibu RT, Erna mengaku terkejut dengan kejadian tersebut. 

"Biasanya hanya lihat di TV, tapi kali ini terjadi di wilayah saya sendiri," pungkasnya. 

Erna pun berharap agar kasus serupa tidak terulang di wilayahnya. 

"Saya mengingatkan warga supaya berhati-hati. Kasihan kalau tertipu, karena uang palsu tidak bisa digunakan untuk berbelanja," tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan, kasus peredaran uang palsu tersebut sedang dalam penanganan pihak kepolisian. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved