Patroli Gabungan Jalur Tak Resmi Perbatasan Indonesia-Malaysia di Kapuas Hulu, Ditemukan Titik Rawan

"Nantinya, Informasi terkait titik-titik rawan penyelundupan di jalur non prosedural tersebut kemudian akan dipetakan untuk meningkatkan

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
PATROLI GABUNGAN - Karantina Indonesia Satuan Pelayanan PLBN Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, bersama Satgas Pamtas RI-MLY Yonkav 3/Andakacakti, BNPP, Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina Kesehatan, saat melakukan patroli gabungan, pada jalur tidak resmi di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, Kecamatan Badau, Senin 18 Agustus 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Karantina Indonesia Satuan Pelayanan PLBN Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, bersama Satgas Pamtas RI-MLY Yonkav 3/Andakacakti, BNPP, Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina Kesehatan, telah melakukan patroli gabungan, pada jalur tidak resmi di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, Kecamatan Badau.

Penanggung jawab Satpel PLBN Badau, Adrian Prasetiyo, menyampaikan, patroli gabungan ini bertujuan untuk melakukan pengawasan terhadap adanya potensi lalu lintas komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan melalui jalur tidak resmi. 

"Nantinya, Informasi terkait titik-titik rawan penyelundupan di jalur non prosedural tersebut kemudian akan dipetakan untuk meningkatkan efektivitas dalam pengawasan," ujarnya, Senin 18 Agustus 2025.

Selain itu, kegiatan ini kata Adrian, juga merupakan wadah silaturahmi untuk mengkonsolidasikan dan sinergitas bagi para instansi terkait, dalam menunjang tugas dan fungsi di perbatasan yang sifatnya kolaboratif.

Polres Kapuas Hulu Bersama Bulog Gelar Gerakan Pangan Murah, Warga Antusias Serbu Pasar Murah

"Pentingnya kerjasama dan hubungan kerja yang baik, antar instansi dalam pengawasan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, di Kabupaten Kapuas Hulu," ucapnya.

Dalam melaksanakan patroli bersama ini, jelas Adrian, untuk melihat kondisi lapangan diperlukan, agar bisa memetakan resiko - resiko yang berpotensi timbul terkait dengan penyelundupan. 

"Jadi sehingga tindakan preventif yang kita susun dapat berjalan efektif dan tepat guna," ujarnya.

Dalam patroli tersebut, ditemukan beberapa titik rawan, di mana dari titik tersebut hanya memerlukan waktu sekitar 5 -10 menit untuk dapat sampai di jalan protokol di wilayah Lubok Antu, Malaysia.
 
Menurutnya, dampak yang ditimbulkan dari barang - barang ilegal ini sangat merugikan, mulai dari aspek ekologis, ekonomi, sampai dengan aspek kesehatan. 

"Kami menghimbau kepada masyarakat, mari bersama kita bangun, komunikasi, koordinasi dan kolaborasi yang baik, untuk menjaga perbatasan ini dari ancaman masuknya barang - barang ilegal,” ungkapnya.

Dansatgas, Letkol Kav. Alfid Dwi Arisanto,  mengapresiasi giat patroli gabungan yang diinisiasi oleh Karantina Indonesia Satpel PLBN Badau ini, karena bisa menjadi sarana edukatif bagi masyarakat, untuk memahami dan melaksanakan prosedur kegiatan perlintasan perbatasan.

“Kami akan terus bersinergi dan membantu para rekan - rekan instansi terkait dalam upaya pengawasan dan penindakan terhadap barang - barang ilegal, khususnya narkoba di daerah perbatasan. Kami siap menindak tegas para pelaku kegiatan ilegal yang melanggar hukum di Negara Republik Indonesia," ujarnya.

Dengan dilaksanakan giat patroli gabungan ini, diharapkan masyarakat dapat teredukasi bahwa pemasukan barang, khususnya komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan melalui jalur tidak resmi merupakan kegiatan ilegal. 

"Terlebih lagi, komoditas tersebut tidak dapat dipastikan kesehatan dan kualitasnya, di mana hal tersebut berpotensi menyebarkan bibit penyakit Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) ke wilayah Indonesia, khususnya di perbatasan Badau," ungkapnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved