Aneka Pantun

30 Umpasa Batak, Pantun Penuh Petuah untuk Generasi Muda

Umpasa adalah bentuk pantun khas Batak yang biasanya disampaikan dalam berbagai upacara adat, khususnya pernikahan, acara adat keluarga

Instagram
PANTUN- Umpasa adalah bentuk pantun khas Batak yang biasanya disampaikan dalam berbagai upacara adat, khususnya pernikahan, acara adat keluarga, dan momental penting lainnya.  

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Pantun adalah bagian dari kekayaan budaya lisan Indonesia.

Tak hanya dikenal dalam budaya Melayu, dalam adat masyarakat Batak di Sumatera Utara, pantun dikenal dengan sebutan umpasa.

Umpasa adalah bentuk pantun khas Batak yang biasanya disampaikan dalam berbagai upacara adat, khususnya pernikahan, acara adat keluarga, dan momental penting lainnya. 

Umpasa sering berisi nasihat, doa, atau pesan moral dari orang tua kepada generasi muda, atau dari pihak yang dituakan kepada tamu dan anggota keluarga.

Umpasa tak hanya sebagai bentuk sastra, tetapi juga menjadi alat komunikasi sosial dan budaya yang sarat nilai.

Dalam tradisi Batak, menyampaikan umpasa adalah simbol dari petuah, restu, dan peringatan lembut yang diberikan kepada anak-anak muda atau pasangan pengantin. 

Disampaikan dengan nada khas dan penuh rasa hormat, umpasa menjadi cara berbahasa yang puitis sekaligus penuh makna.

Masyarakat Batak meyakini bahwa kata-kata memiliki kekuatan. Maka dari itu, umpasa tidak pernah sembarangan dibuat setiap baitnya dipilih dengan cermat untuk menyampaikan nilai kehidupan.

Busana Adat Jawa Raffi dan Nagita di Istana: Makna di Balik Kenangan Pernikahan

Berikut ini beberapa umpasa atau pantun Batak yang bisa kamu baca untuk memperluas wawasan budaya, sekaligus dibagikan di media sosial agar makin banyak yang mengenal kekayaan tradisi Batak:

1. Umpasa tentang Kehidupan

Sai pe jala ro ma ho tu jolma ni na roha dohot hamatean.
(Mudah-mudahan engkau bertemu dengan orang yang baik hati dan diberkati dalam hidupmu.)

 Makna: Harapan agar seseorang selalu dipertemukan dengan orang-orang yang baik dan dijauhkan dari kesulitan hidup.

2. Umpasa Pernikahan

Alai sai di rohamu, ro ma tu ho, songon hata ni ompunta.
(Kalau itu memang kehendak hatimu, terimalah dengan tulus, seperti nasehat leluhur kita.)

Makna: Mengingatkan pentingnya menerima pasangan hidup dengan hati yang ikhlas dan berdasarkan restu keluarga.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved