Ngeri Puluhan Bangkai Kucing di Freezer Solo, Kasus Menggemparkan 2025

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Puluhan bangkai kucing di freezer Solo menjadi sorotan publik pada 2025. 

Kasus ini menggemparkan karena pelakunya dikenal sebagai pecinta hewan. 

Warga yang sebelumnya hanya curiga kini terkejut setelah kebenaran terbongkar. 

Dalam rumah sederhana seorang pria berinisial SH, ditemukan fakta mengejutkan: kucing hidup dalam kondisi mengenaskan bercampur dengan bangkai yang disimpan di dalam freezer. 

Peristiwa ini bukan hanya sekadar kasus kelalaian, melainkan juga gambaran tentang betapa rawannya nasib hewan ketika berada di tangan orang yang salah. 

Kasus puluhan bangkai kucing di freezer Solo kini menjadi perbincangan luas, memantik rasa prihatin dan amarah masyarakat.

• Ratusan Kucing Ramaikan Festival Kucing Kampung di Pontianak

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Kronologi Terbongkarnya Kasus Kucing di Solo

Kisah bermula ketika sebuah komunitas pecinta kucing di Solo, Cat Lovers in the World (Clow), menerima laporan dari warganet tentang kondisi kucing yang tak terurus. 

Video yang beredar memperlihatkan puluhan kucing dalam keadaan lemah, kurus, bahkan sakit. 

Laporan itu mendorong mereka mendatangi rumah SH di kawasan Jebres, Solo.

Temuan di Lokasi

48 ekor kucing masih hidup, namun mayoritas sakit flu, diare, dan berjamur.

Kondisi rumah kotor, penuh dengan kotoran menumpuk.

Freezer berisi bangkai kucing, awalnya tiga ekor, namun kemudian terungkap jumlahnya jauh lebih banyak.

Pengakuan SH membuat bulu kuduk merinding. 

Ia mengaku pernah menyimpan hingga 89 bangkai kucing di freezer karena malas menguburkannya satu per satu. 

Bangkai itu dikumpulkan dan baru dikubur secara massal setelah jumlahnya banyak.

Warga Gelisah, Komunitas Bertindak

Bagi warga sekitar, keanehan SH sebenarnya bukan hal baru.

Banyak kucing peliharaannya terlihat kurus, lemah, dan tidak sehat. 

Namun, tak ada yang menyangka bahwa puluhan bangkai kucing di freezer Solo itu benar-benar nyata. 

Warga resah, apalagi jumlah kucing yang dipelihara SH mencapai lebih dari 50 ekor.

Komunitas Clow akhirnya melaporkan temuan mereka ke Polresta Solo. 

Mereka tak hanya membawa cerita, tetapi juga bukti nyata: dokumentasi kondisi kucing serta bangkai di freezer. 

Laporan ini sekaligus menjadi bentuk kepedulian agar hewan-hewan yang tersisa bisa segera diselamatkan.

• Festival Kucing di Pontianak, Kucing Kampung Dilirik, Mikki Jadi Bukti Perawatan Bisa Bikin Beda

Polisi Turun Tangan

Polresta Solo langsung menindaklanjuti laporan tersebut. 

Berdasarkan keterangan awal, SH memang gemar menampung kucing, baik yang ditawarkan orang lain maupun yang ia temukan. 

Namun, rasa suka itu tak dibarengi kemampuan merawat.

Unsur Pidana

Kasus ini berpotensi menjerat SH dengan Pasal 302 KUHP tentang penganiayaan atau kelalaian terhadap hewan. 

Ada indikasi tindak pidana karena kucing yang dipelihara mengalami penderitaan serius akibat kelalaian.

Namun, laporan resmi belum bisa diproses sepenuhnya. 

Polisi meminta pelapor melengkapi bukti kondisi kucing agar proses hukum bisa berjalan.

Potret Ironi Pecinta Kucing yang Lalai

Kisah puluhan bangkai kucing di freezer Solo mencerminkan sebuah ironi. 

SH dikenal suka kucing, bahkan selalu menerima tawaran adopsi dari orang lain. 

Sekilas terlihat mulia, namun tanpa kemampuan dan tanggung jawab, cintanya justru berubah jadi bencana.

Dampak pada Kucing

Banyak kucing hidup dalam penderitaan.

Kesehatan fisik terganggu: flu, diare, jamur.

Lingkungan kotor yang membuat mereka makin rentan sakit.

Bangkai disimpan alih-alih dikuburkan dengan layak.

Apa yang awalnya dianggap kasih sayang, justru berbalik menjadi kelalaian yang menyakiti hewan.

Reaksi dan Harapan Masyarakat

Warga Solo berharap kasus ini tidak berhenti di laporan saja. 

Mereka ingin agar SH mempertanggungjawabkan perbuatannya, baik secara hukum maupun moral. 

Lebih penting lagi, puluhan kucing yang tersisa harus segera mendapat perawatan agar bisa pulih.

Kasus ini juga membuka mata publik tentang pentingnya kesadaran adopsi hewan. 

Mengambil kucing jalanan atau menerima titipan memang tindakan mulia, tetapi tanggung jawabnya besar. 

Hewan membutuhkan perhatian, perawatan medis, makanan, dan lingkungan yang layak.

Pelajaran dari Kasus Puluhan Bangkai Kucing di Freezer Solo

Peristiwa ini bukan sekadar berita kriminal, melainkan juga peringatan bagi semua pecinta hewan. 

Banyak orang berniat baik, tetapi niat itu harus dibarengi kesiapan. 

Tanpa perencanaan, hewan justru menjadi korban.

Tiga Hal yang Bisa Dipetik

1.Cinta pada hewan harus diiringi tanggung jawab.

Menampung hewan tanpa kesiapan hanya menambah penderitaan mereka.

2. Masyarakat perlu lebih peduli.

Warga sekitar yang melihat hewan tak terawat sebaiknya segera melapor, agar penyelamatan bisa dilakukan lebih cepat.

3. Perlu regulasi dan pengawasan lebih ketat.

Kasus seperti ini menunjukkan betapa lemahnya perlindungan hewan di tingkat masyarakat.

Puluhan bangkai kucing di freezer Solo 2025 meninggalkan luka batin, baik bagi pecinta hewan maupun masyarakat umum. 

Peristiwa ini bukan hanya soal bangkai yang menumpuk, tetapi juga tentang hidup yang seharusnya bisa diselamatkan. 

Kasus ini menegaskan, menyayangi hewan tak cukup dengan niat, tetapi harus diwujudkan lewat tanggung jawab nyata.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tabiat Pria Simpan Puluhan Bangkai Kucing di Freezer karena Malas Ngubur, Pantas Warga Resah

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!