Layani 2 Ribu Porsi, Dapur Makan Bergizi Gratis di Ampera Pontianak Resmi Dibuka

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pembukaan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Ampera menjadi momentum penting bagi masyarakat Kota Pontianak pada Sabtu, 16 Agustus 2025. 

Program ini bertujuan menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi anak sekolah, dengan target 3.500 porsi per hari. 

Dalam tahap awal, dapur MBG Ampera baru mendistribusikan sekitar 2.000 porsi ke dua sekolah, yakni SMA 4 dan SD Negeri 34 Pontianak. 

Kehadiran dapur MBG di Ampera mendapat dukungan penuh dari pemerintah kota, yayasan pendidikan, serta masyarakat sekitar.

Perwakilan Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Mutayyam, M.Pd, menyampaikan bahwa kehadiran MBG bukan sekadar penyediaan makanan gratis, tetapi juga bagian dari upaya menjaga kualitas kesehatan anak. 

“Kami sangat mendukung program nasional ini. Pihak sekolah juga mengingatkan anak-anak agar menjaga kesehatan dan makanannya, supaya terhindar dari risiko keracunan makanan,” ujarnya.

Program MBG di Ampera mendapat perhatian luas karena dianggap sebagai terobosan untuk memastikan asupan gizi anak sekolah lebih baik. 

Tidak hanya kualitas makanan yang ditekankan, tetapi juga kebersihan dapur yang benar-benar dijaga.

Konsep Dapur Bergizi yang Berbeda dengan Umumnya

Menurut Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ampera, Erlangga Eka Prasetya, S.Tr.T, makanan yang disajikan melalui dapur MBG berbeda dari makanan umum.

“Tantangannya adalah menyajikan makanan bergizi dengan rasa enak. Kami juga akan membuat grup bersama pihak sekolah untuk menjaga kualitas makanan,” jelasnya.

Standar Kebersihan dan Prosedur Ketat

Dapur MBG Ampera beroperasi dengan sistem kebersihan ketat.

Setiap selesai operasi, seluruh peralatan dan ruang produksi langsung dibersihkan agar siap digunakan kembali.

Prosedur pengolahan mengikuti standar yang ditetapkan SPPI dan SPPG.

“Kuncinya ada pada tenaga kerja yang benar-benar disiplin dan mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan. Kebersihan dan kualitas makanan menjadi prioritas utama,” tambah Mutayyam.

Sistem Kerja dan Distribusi Makanan MBG

Dapur MBG Ampera melibatkan 47 pekerja, namun untuk tahap awal hanya 25 pekerja yang diterjunkan. 

Mereka terdiri atas juru masak, tim persiapan, bagian pemorsian, pengemasan, pencuci peralatan, satpam, petugas kebersihan, pengantar makanan, asisten lapangan, hingga ahli gizi.

Sistem Kerja Dapur

Dua shift kerja setiap hari.

Proses meliputi persiapan bahan baku, pengolahan, pemorsian, hingga pendistribusian.

Kuota penerima manfaat penuh mencapai 3.500 porsi, sementara tahap awal baru 2.000 porsi untuk dua sekolah.

“Kami siap bertanggung jawab menjaga kualitas makanan sesuai standar BGN. Tujuan kami adalah memberikan pelayanan terbaik agar penerima manfaat puas dengan program MBG,” tegas Erlangga.

Dukungan Pemerintah dan Harapan Ke Depan

Dalam acara pembukaan, Kepala Kementerian Agama Kota Pontianak, Ruslan, M.Pd, turut hadir dan melakukan prosesi pemotongan pita. 

Ia menekankan pentingnya dapur MBG sebagai solusi gizi anak sekolah. 

“Kami berharap dapur ini benar-benar memberikan manfaat bagi semua pihak, terutama anak-anak yang mendapatkan makanan bergizi,” ujarnya.

Sementara itu, Dedi Tanjaya, penasehat Yayasan Marsuni, menambahkan bahwa kerja sama antara yayasan, sekolah, dan pemerintah sangat dibutuhkan agar dapur MBG berjalan lancar.

“Kolaborasi adalah kunci. Dengan sinergi yang baik, program ini bisa berkelanjutan dan bermanfaat luas,” ungkapnya.

Target Sekolah Penerima Manfaat

Dapur MBG Ampera dirancang untuk melayani 8 sekolah di sekitar wilayah dapur. 

Namun, pada tahap awal, baru 2 sekolah yang menerima distribusi makanan.

Daftar Tahap Penerima Manfaat

Tahap awal: SMA 4 Pontianak & SD Negeri 34 Pontianak

Target penuh: 8 sekolah di sekitar Ampera

“Kami berharap dalam waktu dekat semua sekolah yang menjadi target bisa mendapatkan distribusi makanan secara penuh. Semoga ke depan tidak ada kendala pada saat pendistribusian,” tutur Erlangga.

Manfaat Jangka Panjang Bagi Anak Sekolah

Program dapur makan bergizi gratis ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan harian anak sekolah, tetapi juga mendukung pertumbuhan mereka dalam jangka panjang. 

Dengan gizi yang seimbang, anak-anak diharapkan lebih sehat, aktif, dan mampu belajar dengan optimal.

Perwakilan dinas pendidikan menekankan bahwa pihak sekolah juga memiliki peran penting. 

“Kerja sama yang baik harus kita lakukan. Anak-anak harus diajarkan menjaga kesehatan dan makanannya agar program ini benar-benar bermanfaat,” jelas Mutayyam.

Selain itu, kualitas makanan bergizi yang disajikan juga menjadi sarana edukasi bagi siswa. 

Mereka bisa mengenal jenis makanan sehat yang ideal untuk tubuh, bukan sekadar makanan cepat saji.

Harapan untuk Keberlanjutan Program

Pembukaan Dapur Makan Bergizi Gratis Ampera 2025 menjadi tonggak awal dalam upaya memperkuat ketahanan gizi anak sekolah di Pontianak. 

Dengan sistem kerja profesional, dukungan pemerintah, serta partisipasi yayasan dan sekolah, program ini diyakini mampu mencapai target 3.500 porsi per hari.

Dukungan dari berbagai pihak diharapkan bisa membuat dapur MBG terus berkembang dan memberi manfaat lebih luas. 

Seperti disampaikan Ruslan, M.Pd: “Kami ingin program ini berjalan lancar dan menjadi contoh keberhasilan pemenuhan gizi anak di kota ini.”

Dengan semangat kolaborasi, dapur MBG Ampera tidak hanya sekadar program makan gratis, melainkan juga investasi bagi masa depan generasi sehat dan cerdas di Indonesia.

(*)

* Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
* Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!