Hilirisasi Kratom dan Digitalisasi UMKM di Kalbar Buka Peluang Lapangan Kerja Baru

Dalam sambutannya, Dr. Ali menyampaikan bahwa pengembangan kratom harus dilakukan secara sinergis untuk menciptakan nilai tambah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/GAM
HILIRISASI KRATOM - Asisten Deputi Produksi dan Digitalisasi Usaha Kecil Kementerian UMKM RI, Dr. ALI,ST., M. Si saat diwawancari Tribun Pontianak di Hotel Orchadz Gajah Mada Pontianak, Kamis 14 Agustus 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kementerian UMKM RI menggelar kegiatan “Asistensi Produksi melalui Layanan Digital” dengan fokus pada pengembangan dan hilirisasi komoditas unggulan kratom di Provinsi Kalimantan Barat

Acara berlangsung pada Kamis 14 Agustus 2025 di Hotel Orchardz Gajah Mada, Pontianak, dan dihadiri 65 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelaku UMKM hingga pemangku kepentingan.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung Program Prioritas Nasional terkait hilirisasi sumber daya alam dan transformasi digital usaha kecil. 

Fokus utama forum ini adalah memperkuat posisi pelaku usaha kratom agar mampu bersaing di pasar global melalui penerapan teknologi digital dan strategi hilirisasi yang tepat.

Acara secara resmi dibuka oleh Dr. Ali, ST., M.Si, Asisten Deputi Produksi dan Digitalisasi Usaha Kecil, Kementerian UMKM RI. 

Dalam sambutannya, Dr. Ali menyampaikan bahwa pengembangan kratom harus dilakukan secara sinergis untuk menciptakan nilai tambah dan membuka peluang kerja baru.

Kementerian UMKM Dorong Hilirisasi dan Digitalisasi UMKM Kratom Lewat Platform Digital

“Komoditas kratom memiliki potensi besar untuk pasar global. Saat ini pengolahan masih sebatas tepung, padahal jika dikembangkan hingga ke tahap hilirisasi, nilai tambahnya akan jauh lebih besar. Dengan langkah ini, kita bukan hanya meningkatkan daya saing produk, tetapi juga membuka ribuan lapangan kerja baru bagi masyarakat Kalimantan Barat,” ungkap Dr. Ali, Kamis 14 Agustus 2025.

Ia menambahkan, hilirisasi tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi memerlukan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha. 

“Kita harus menyatukan persepsi, membuat rencana kerja terukur, dan memanfaatkan teknologi digital agar UMKM lebih efisien dan kompetitif,” tegasnya.

Dr. Ali juga memperkenalkan platform digital berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dirancang untuk mempermudah interaksi antara pelaku UMKM dan para pakar. 

Platform ini akan membantu memberikan asistensi produksi, menghubungkan pelaku usaha dengan lembaga keuangan, serta mendukung program UMKM Go Digital sebagai bagian dari RPJMN 2024–2029.

“Platform ini akan memudahkan komunikasi, mempercepat penyelesaian masalah, dan menghubungkan UMKM dengan lembaga perbankan maupun non-perbankan melalui mekanisme business matching. Digitalisasi adalah kunci agar proses pendampingan dan pengembangan berjalan efektif,” jelas Dr. Ali.

Forum ini bertujuan untuk Mengidentifikasi permasalahan, potensi, dan tantangan pengembangan kratom di Kalimantan Barat.

Menghimpun dukungan dari pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, akademisi, asosiasi, dan pelaku usaha.

Menyusun rencana aksi percepatan hilirisasi dan digitalisasi produksi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved