VIRAL! Bendera Setengah Tiang di HUT ke-80 RI, Warga Kapuas Hulu Kalbar Protes Tuntut Keadilan!

Kerusakan lingkungan sekitar mereka akibat aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di perhuluan Sungai Seberuang.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Syahroni
ISTIMEWA
SETENGAH TIANG - Warga Dusun Tanjung Keliling, Desa Tanjung Keliling, Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, mengibarkan bendera merah putih setengah tiang, Rabu 13 Agustus 2025. Pengibaran bendera setengah tiang adalah bentuk rasa kekecewaan terhadap aktivitas PETI di perhuluan sungai Seberuang, yang membuat aliran sungai keruh seperti lumpur. Hingga saat ini belum ada tindakan dari Kepolisian. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU – Momen peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 di Kecamatan Seberuang, Kabupaten Kapuas Hulu, diwarnai aksi protes yang tak biasa.

Alih-alih mengibarkan Sang Merah Putih penuh semangat di puncak tiang, warga Dusun Tanjung Keliling dan Dusun Sayur, Desa Tanjung Keliling, memilih mengibarkan bendera setengah tiang.

Aksi ini terekam dalam unggahan foto dan video milik Rodias Darwis, warga setempat, yang kemudian ramai dibagikan di media sosial.

Rodias mengungkapkan, keputusan itu merupakan simbol kekecewaan dan duka mendalam masyarakat terhadap kerusakan lingkungan.

Kerusakan lingkungan sekitar mereka akibat aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di perhuluan Sungai Seberuang.

Baca juga: Ria Norsan Ingatkan Aparatur Pemda: Syukuri Gaji, Jangan Neko-Neko dan Integritas Harus Nomor Satu!

Air Sungai Seberuang, yang selama ini menjadi sumber kehidupan warga, kini berubah keruh pekat bak kubangan lumpur. 

Kondisi ini membuat warga harus mandi dan beraktivitas di air yang jauh dari kata layak.

“Jika di kota orang merayakan kemerdekaan dengan penuh suka cita, kami di sini justru setiap hari bergelut dengan air kotor"

"Ini bukan kebencian terhadap negara, tetapi bentuk kekecewaan karena negara gagal hadir melindungi rakyatnya,” ujar Rodias.

Baca juga: KRONOLOGI Lengkap Tewasnya Remaja 17 Tahun di TKP Kecelakaan Maut Jl Arteri Supadio Kubu Raya

Menurutnya, masalah ini bukan sekadar pencemaran lingkungan, tetapi juga persoalan keadilan. 

Warga menilai aparat penegak hukum belum mampu menghentikan praktik PETI yang merusak alam dan mengancam kesehatan masyarakat.

“Kami sepakat mengibarkan bendera setengah tiang di bulan Agustus ini sebagai tanda protes,” tambahnya.

Meski demikian, bagi warga Tanjung Keliling dan Dusun Sayur, aksi bendera setengah tiang ini menjadi simbol bahwa kemerdekaan yang mereka rayakan belum sepenuhnya dirasakan.

Terutama dalam hal hak untuk hidup di lingkungan yang bersih dan sehat.

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Seberuang AKP Dayan menyatakan pihaknya sudah melakukan penyelidikan terkait aktivitas PETI di wilayah tersebut. 

“Hasil penyelidikan kami tidak menemukan lagi aktivitas PETI di beberapa desa"

"Adapun air keruh yang dilaporkan warga diduga akibat pengerjaan jalan yang dilakukan oleh PT. KRBB,” jelasnya.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!! 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved