Keragaman Suku di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat: Melayu, Dayak, Bugis hingga Tionghoa

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kabupaten Mempawah memang bisa disebut wilayah multietnis, karena di satu daerah ini hidup berdampingan berbagai suku dan budaya yang datang dari latar belakang berbeda.

Kabupaten Mempawah merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia beribukota di Kota Mempawah. 

Kabupaten Mempawah atau sebelumnya adalah Kabupaten Pontianak adalah salah satu daerah Pemerintahan Kabupaten Mempawah. Perubahan
Kabupaten Pontianak menjadi Kabupaten Mempawah berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 58 Tahun 2014 tanggal 21 Juli 2014.

Kabupaten Mempawah pernah mengalami pemekaran wilayah dengan terbentuknya Kabupaten Landak pada tahun 1999 dan Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2007. 

Kabupaten Mempawah terdiri dari 9 kecamatan, 7 kelurahan, dan 60 desa.

Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 301.715 jiwa dengan luas wilayah 2.797,88 km2; dan sebaran penduduk 108 jiwa/km2;

Masyarakat yang mendiami kabupaten Mempawah terdiri dari beragam suku, budaya dan bahasa.

Secara historis, Mempawah dikenal sebagai wilayah pertemuan budaya Dayak pedalaman dan Melayu pesisir, dengan pengaruh Bugis dan Tionghoa yang cukup kuat karena jalur perdagangan.

• 7 Macam Bahasa yang Digunakan Sehari-hari di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat

Berdasarkan data terkini dan kajian demografis, berikut ini suku-suku yang paling umum ditemukan di Kabupaten Mempawah:

1. Melayu 

Dikenal juga sebagai Suku Sambas, merupakan kelompok etnik Melayu pesisir asli yang mendiami sebagian besar Kabupaten Sambas, Bengkayang, Singkawang, dan juga  sebagian Mempawah

Sering dikategorikan sebagai Dayak berbudaya Melayu, khususnya dari rumpun Melayik seperti Dayak Kendayan.

2. Suku Dayak (Kanayatn/Kendayan)

Merupakan suku asli pedalaman (Dayak) yang banyak ditemukan di Kalimantan Barat.

Dayak Kanayatn (atau Kendayan) memiliki populasi sekitar 366.000 jiwa di wilayah ini.