Breaking News

MIRIS! Gedung SMPN 1 Sungai Pinyuh Rp2-3 M Rusak Hanya 2 Tahun, Plafon Jebol Ancam Guru dan Siswa

Kepala SMPN 1 Sungai Pinyuh, Jumarni, mengaku sangat kecewa dengan kualitas hasil pekerjaan rehabilitasi tersebut.

Penulis: Ramadhan | Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK/RAMADHAN
SMPN 1 PINYUH - Kondisi memprihatinkan SMPN 1 Sungai Pinyuh meski baru diperbaiki tahun 2023 lalu dengan anggaran kisaran Rp2-3 miliar. Pihak sekolah telah melaporkan kondisi rusaknya sekolah pada dinas terkait. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH – Harapan dunia pendidikan di Sungai Pinyuh untuk memiliki gedung sekolah yang kokoh, aman, dan nyaman kini kandas.

Baru dua tahun rampung direhabilitasi pada 2023 dengan anggaran mencapai sekitar Rp2–3 miliar, bangunan SMPN 1 Sungai Pinyuh sudah menunjukkan kerusakan serius.

Kerusakan yang paling mengkhawatirkan adalah plafon yang jebol dan nyaris runtuh, yang kini menjadi ancaman nyata bagi keselamatan guru dan siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Situasi ini menimbulkan rasa kecewa mendalam bagi pihak sekolah.

Kepala SMPN 1 Sungai Pinyuh, Jumarni, mengaku sangat kecewa dengan kualitas hasil pekerjaan rehabilitasi tersebut.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Kubu Raya, Remaja 17 Tahun Tewas Usai Senggol Truck & Hantam Gerbang Duta Bandara

Ia menyampaikan bahwa meski pihak sekolah sudah dilibatkan sejak tahap perencanaan, masukan mereka tak banyak diakomodasi. 

"Kami sudah menyampaikan usulan saat perencanaan, tapi karena pengerjaan lewat tender, sekolah tidak punya kendali. Masukan kami tidak dipakai karena mereka mengikuti RAB yang ada," ujarnya.

Bukan hanya plafon, sejumlah fasilitas lainnya juga disebut tak sesuai harapan.

Ruang kelas, laboratorium IPA, perpustakaan, hingga fasilitas WC mengalami masalah.

Baca juga: Polres Mempawah Pastikan Akan Tindak Tegas Aktivitas PETI di Sadaniang

Jumarni menyoroti khusus kerusakan pada WC yang menurutnya justru terjadi akibat ulah pihak pelaksana. 

"Sebelum direhab, WC sudah bagus dengan porselen di dinding. Mereka malah hancurkan, awalnya katanya mau diganti, tapi ternyata tidak"

"Setelah dicek, di RAB memang tidak ada penggantian. Kalau begitu, kenapa dirusak? Kesan yang muncul hanya merusak tanpa hasil," tegasnya.

Rehabilitasi pada 2023 itu sejatinya mencakup 11 item pekerjaan, mulai dari perbaikan ruang guru, ruang tata usaha, laboratorium komputer, atap, lantai, hingga pembangunan tiga ruang baru.

Namun, belum genap dua tahun, tanda-tanda kerusakan sudah jelas terlihat.

Baca juga: Kapolri di Mempawah: Gerakan Pangan Murah untuk Kendalikan Harga dan Pastikan Stok Aman

Pihak sekolah telah melaporkan kondisi ini ke Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disdikporapar) Kabupaten Mempawah. 

Menurut Jumarni, Kadis Disdikporapar telah berjanji akan melakukan langkah perbaikan.

"Sementara ini, sekolah akan melakukan perbaikan sebisanya agar kegiatan belajar tetap aman," pungkasnya.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!! 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved