Cerita Penjual Bendera, Setiap Tahun Datang Meski Penjualan Tak Lagi Sama

Tahun ini, 2025, Dani hanya membawa 5 bal bendera ke lapak. Namun ia menyebut masih memiliki stok sekitar 35 bal di gudang.

Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FAISAL ILHAM MUZAQI
PENJUAL BENDERA - Dani, pedagang musiman asal Garut, menjajakan aneka bendera dan pernak-pernik HUT RI di lapaknya kawasan Taman Akcaya, Pontianak, Kamis 31 Juli 2025. Ia menyebut, penjualannya mulai meningkat sejak akhir Juli, dengan titik penjualan di wilayah Siantan dan Kota Baru Pontianak. 

Laporan Tribun Pontianak, FAISAL ILHAM MUZAQI

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, pedagang musiman mulai ramai terlihat di sejumlah ruas jalan Kota Pontianak

Salah satunya adalah Dani (41), pedagang asal Garut yang rutin datang setiap tahun untuk menjajakan aneka bendera dan pernak-pernik 17 Agustusan.

Sudah sejak tahun 2008, Dani bersama rombongannya berdagang atribut merah putih, dari ukuran kecil hingga umbul-umbul jumbo.

Ia menyebut, penjualannya mulai meningkat sejak akhir Juli, dengan titik penjualan di wilayah Siantan dan Kota Baru Pontianak. 

"Mulai jualan dari tanggal 27 kemarin, biasanya sampai tanggal 16 atau 17 Agustus. Tergantung jadwal kapal juga," ujarnya saat ditemui Tribun, di lapaknya di taman akcaya. Kamis 31 Juli 2025.

Bendera dan aksesoris yang dijual cukup beragam. Aksesoris kemerdekaan dibanderol dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu.

Umbul-umbul dijual mulai Rp 30 ribu hingga Rp 65 ribu. Sementara bendera merah putih ditawarkan dengan harga Rp 5 ribu hingga Rp 95 ribu. Adapun background dekorasi dijual mulai Rp 250 ribu hingga Rp 750 ribu.

"Yang paling laku itu bendera untuk rumah biasanya di ukuran 120 sama 90. Itu harganya Rp 25 ribu  sampai Rp 35 ribu," Jelasnya.

Baca juga: Kebakaran Lahan Terjadi di Parit Sembin, Warga Sebut Api Sudah Sebulan Menyala

Dani juga membeberkan perbedaan penjualan sebelum dan sesudah pandemi COVID-19. Sebelum pandemi, ia bisa membawa hingga 100 bal bendera, bahkan terkadang masih harus minta kiriman tambahan karena stok cepat habis.

“Dulu sebelum COVID, 100 bal kadang masih kurang, sampai minta kirim lagi ke bos. Tapi setelah COVID, bawa 50 bal aja nggak habis,” ungkapnya.

Tahun ini, 2025, Dani hanya membawa 5 bal bendera ke lapak. Namun ia menyebut masih memiliki stok sekitar 35 bal di gudang.

“Sekarang lebih mikir balik modal. Kalau untung, alhamdulillah. Kalau tidak, yang penting barang jalan,” tambahnya.

Dani mengaku senang bisa terus berdagang di Pontianak. Ia bahkan sempat dikira sedang menyiapkan penyambutan pejabat negara karena dekorasi bendera yang begitu ramai.

"Orang kira ada presiden lewat. Padahal cuma jualan bendera," ujarnya sambil tertawa. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved