Berita Viral

Lampaui Batas Fisik Pelajar dengan Cerebral Palsy Raih Emas Kedua Olimpiade Matematika Internasional

Remaja yang lahir dengan cerebral palsy, gangguan saraf motorik akibat kekurangan oksigen saat lahir.

YouTube South China Morning Post
RAIH EMAS - Foto ilustrasi hasil olah YouTube South China Morning Post, Selasa 29 Juli 2025, memperlihatkan Xu Qiming, pelajar kelas 11 asal Wuhan, China, kembali mencatat sejarah dengan meraih medali emas dalam Olimpiade Matematika Internasional (IMO) 2025 di Sunshine Coast, Australia. Remaja yang lahir dengan cerebral palsy, gangguan saraf motorik akibat kekurangan oksigen saat lahir, tak membiarkan keterbatasan fisiknya menjadi penghalang untuk berprestasi. 

Tak hanya Xu yang bersinar, seluruh tim China tampil luar biasa dalam ajang IMO 2025

Dari 630 peserta dari 110 negara, tim ini berhasil meraih peringkat pertama klasemen, dengan total skor 231 poin. 

Semua enam anggotanya berhasil membawa pulang medali emas.

Prestasi ini semakin memperkuat dominasi China dalam sejarah IMO. 

Sejak pertama kali ikut serta pada 1985, China telah memenangkan 191 medali emas dan menjadi juara umum sebanyak 25 kali.

Apa Arti Kemenangan Ini bagi Xu dan Dunia Pendidikan?

Dilansir dari VN Express, Xu terpilih masuk ke dalam tim nasional setelah dinobatkan sebagai salah satu dari 30 siswa matematika terbaik di China. 

Ia berhasil mempertahankan posisi tersebut dua tahun berturut-turut, menunjukkan konsistensi dan kualitas yang luar biasa.

Kisah Xu menjadi cermin bahwa prestasi tak mengenal batas fisik. 

Dengan dukungan sistem pendidikan yang inklusif serta dedikasi pribadi yang kuat, siswa dengan disabilitas bisa menunjukkan potensi terbaik mereka.

“Matematika adalah dunia tempat saya merasa bebas,” kata Xu dalam wawancara singkat. “Saya mungkin tidak bisa berlari atau melompat seperti orang lain, tapi saya bisa berpikir dan menyelesaikan masalah dengan cara saya sendiri.”

Kapan dan Di Mana IMO Selanjutnya Akan Diselenggarakan?

Setelah suksesnya IMO 2025 di Australia, kompetisi tahun depan akan digelar di Shanghai, China, pada 2026. 

Ajang ini akan menjadi momentum penting, terutama bagi Xu dan timnya, untuk mempertahankan prestasi sekaligus menginspirasi lebih banyak generasi muda.

Kisah Xu Qiming bukan sekadar cerita tentang angka dan medali. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved