Viral Pontianak

5 Peristiwa Terpopuler Kalbar! 16 WNA Tiongkok Dideportasi, Dinkes Sambas Terbitkan Waspada ISPA

Dinas Kesehatan Sambas menerbitkan surat edaran waspada Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Diare saat musim kemarau pada Senin 28 Juli 2025.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase/istimewa
PERISTIWA KALBAR TERPOPULER - Ilustrasi deportasi (kiri) dan ilustrasi ISPA (kanan). Kalbar terpopuler hari ini melipuri Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sanggau mencatat sebanyak 16 Warga Negara Asing (WNA) asal Republik Rakyat Tiongkok yang dideportasi hingga Dinas Kesehatan Sambas menerbitkan surat edaran waspada Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Diare saat musim kemarau pada Senin 28 Juli 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Inilah 5 berita Kalimantan Barat terpopuler hari ini.

Dari Januari hingga Juli 2025 Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sanggau mencatat sebanyak 16 Warga Negara Asing (WNA) asal Republik Rakyat Tiongkok yang dideportasi. 

Lalu belum setahun Gubernur Kalbar Ria Norsan dan Wakil Gubernur Kalbar Krisantus menjabat angka kemiskinan di Kalbar turun drastis.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Sambas menerbitkan surat edaran waspada Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Diare saat musim kemarau pada Senin 28 Juli 2025.

Tiga berita di atas merupakan tiga dari lima berita Kalimantan Barat terpopuler hari ini.

Berikut 5 berita Kalimantan Barat terpopuler hari ini pilihan TribunPontianak.co.id:

1. Menyalahgunakan Visa, Kanim Sanggau Pulangkan 16 WNA Tiongkok

PULANGKAN WNA - Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (TIKIM), Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sanggau Eddy Ronny Wajong. Dari Januari hingga Juli 2025 Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sanggau mencatat sebanyak 16 Warga Negara Asing (WNA) asal Republik Rakyat Tiongkok yang dideportasi.
PULANGKAN WNA - Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (TIKIM), Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sanggau Eddy Ronny Wajong. Dari Januari hingga Juli 2025 Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sanggau mencatat sebanyak 16 Warga Negara Asing (WNA) asal Republik Rakyat Tiongkok yang dideportasi. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Dari Januari hingga Juli 2025 Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sanggau mencatat sebanyak 16 Warga Negara Asing (WNA) asal Republik Rakyat Tiongkok yang dideportasi. 

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK) lantaran pelanggaran izin tinggal.

“Seluruhnya warga negara Tiongkok. Mereka masuk dengan izin tinggal kunjungan, tapi kemudian ditemukan bekerja tanpa izin yang sah,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sanggau melalui Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (TIKIM) Eddy Ronny Wajong, Senin 28 Juli 2025.

6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Curahan Hati Ayah Rafa Fauzan di Singkawang

Rinciannya, pada Maret 2025 sebanyak 10 orang yang dideportasi, kemudian 6 orang lagi dideportasi pada Juli 2025. 

Temuan ini menambah deretan kasus penyalahgunaan izin tinggal oleh warga negara asing yang masuk ke wilayah Indonesia. 

Baca selengkapnya disini

2. Belum Setahun Ria Norsan Jabat Gubernur, 30 Ribu Warga Kalbar Lepas dari Jeratan Kemiskinan

RAKOR PENANGANAN KARHUTLA - Gubernur Kalbar, Ria Norsan, saat mengikuti Rapat Koordinasi Monitoring Situasi Terkini Penanganan Karhutla secara daring bersama Menteri Kehutanan RI dan BNPB, yang juga turut di dampingi Kepala BPBD Kalbar, Ansfridus Juliardi Andjioe, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kalbar , Adi Yani, di Ruang Data Analityc Room, pada Senin 28 Juli 2025.
RAKOR PENANGANAN KARHUTLA - Gubernur Kalbar, Ria Norsan, saat mengikuti Rapat Koordinasi Monitoring Situasi Terkini Penanganan Karhutla secara daring bersama Menteri Kehutanan RI dan BNPB, yang juga turut di dampingi Kepala BPBD Kalbar, Ansfridus Juliardi Andjioe, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kalbar , Adi Yani, di Ruang Data Analityc Room, pada Senin 28 Juli 2025. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anggita Putri)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Belum setahun Gubernur Kalbar Ria Norsan dan Wakil Gubernur Krisantus menjabat angka kemiskinan di Kalbar turun drastis.

Ria Norsan dan Krisantus dilantik oleh Presiden Prabowo pada 20 Februari 2025 lalu.

Kinerja keduanya terus menunjukan progres yang luar biasa.

Satu diantaranya adalah menurunnya angka kemiskinan di Kalbar.

Angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat terus menunjukkan tren positif.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin per Maret 2025 tercatat sebanyak 330,95 ribu orang, mengalami penurunan 3,04 ribu orang dibanding September 2024.

Baca selengkapnya disini

3. Dinkes Sambas Terbitkan Edaran Waspada ISPA dan Diare Musim Kemarau

KARHUTLA DI KALBAR - Ilustrasi sakit ISPA. Asap Karhutla Kalbar diduga picu munculnya pasein ISPA dan sakit mata di Puskesmas Serdam, Kubu Raya.
KARHUTLA DI KALBAR - Ilustrasi sakit ISPA. Asap Karhutla Kalbar diduga picu munculnya pasein ISPA dan sakit mata di Puskesmas Serdam, Kubu Raya. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RSUD Meuraxa Aceh)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, menerbitkan surat edaran waspada Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Diare saat musim kemarau, Senin 28 Juli 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Ganjar Eko Prabowo mengungkapkan, saat ini sedang memasuki musim kemarau bahkan telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah titik.

"Saat ini Kabupaten Sambas sudah memasuki musim kemarau, selain itu kebakaran hutan mulai terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Sambas," ujarnya.

Hal tersebut, kata Ganjar Eko Prabowo, akan berdampak kepada meningkatnya penyakit Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan diare di Kabupaten Sambas.

Dia menjelaskan, sehubungan hal tersebut beberapa yang perlu di sampaikan pihaknya untuk dapat di tindak lanjuti kepala Puskesmas di wilayah Sambas. 

Mulai meningkatkan upaya penemuan kasus sesuai dengan definisi operasional dan melakukan respon yang merujuk pada pedoman SKDR penyakit potensi KLB/wabah.

"Memantau trend penyakit ISPA dan diare di wilayah kerja masing-masing. Menindaklanjuti laporan penemuan kasus dengan melakukan penyelidikan epidemiologi 1x24 jam," katanya.

Baca selengkapnya disini

6 Peristiwa Terpopuler Kalbar! Fakta Baru Kasus Wardi Sambas, Rumah Ambruk dalam Sekejap di Mempawah

4. BPS Mencatat Angka Kemiskinan di Kalbar Turun Jadi 6,16 Persen

ANGKA KEMISKINAN - Kepala BPS Kalbar, Muhammad Saichudin saat diwawancarai di Kantornya mengenai angka kemiskinan di Kalbar, Senin 28 Juli 2025. 
ANGKA KEMISKINAN - Kepala BPS Kalbar, Muhammad Saichudin saat diwawancarai di Kantornya mengenai angka kemiskinan di Kalbar, Senin 28 Juli 2025.  (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Anggita Putri)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan Barat mengalami penurunan. Per Maret 2025, tingkat kemiskinan Kalbar berada di angka 6,16 persen, menurun dibandingkan periode September 2024 yang tercatat 6,25 persen. 

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 330,95 ribu orang menurun 3,04 ribu orang terhadap september 2024. 

Menurut Kepala BPS Kalbar, Muhammad Saichudin, untuk jumlah kemiskinan yang di Kalbar ini dirilis pada hari Jumat 25 Juli 2025.

“Kemarin hari Jumat, tanggal 25, kita rilis angka kemiskinan baik nasional maupun provinsi nasional oleh BPS RI, untuk provinsi oleh BPS Kalimantan Barat,” ujarnya saat diwawancarai, Senin 28 Juli 2025.

Ia menjelaskan, sumber data angka kemiskinan berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025 yang dilakukan dengan menanyai langsung rumah tangga terpilih.

Baca selengkapnya disini

5. KUALITAS Udara Memburuk Pontianak Siaga Satu! Wawako Minta Warga Batasi Aktivitas Malam

Sejumlah pemadam kebakaran memadamkan api bersumber dari lahan gambut di dekat pemukiman warga, Jl Parit Haji Husein II, Pontianak, Kamis (5/2/2014).
Sejumlah pemadam kebakaran memadamkan api bersumber dari lahan gambut di dekat pemukiman warga, Jl Parit Haji Husein II, Pontianak, Kamis (5/2/2014). (TRIBUN/YANUARIUS VIODEOGO)

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas di malam hari akibat kualitas udara yang memburuk di wilayahnya. 

Ia menyebutkan bahwa kondisi udara tidak sehat kini justru berpindah dari pagi ke malam hari.

"Beberapa hari lalu dari subuh sampai jam 7 pagi kualitas udaranya sangat buruk. Sekarang sudah membaik, tapi justru malam hari kualitas udaranya sangat tidak sehat," kata Bahasan, Minggu 27 Juli 2025.

Bahasan meminta masyarakat agar menunda aktivitas luar rumah di malam hari bila tidak mendesak.

“Kami harapkan masyarakat Kota Pontianak tidak keluar rumah saat malam jika tidak penting. Kalau bisa, kegiatan dilakukan siang hari saja,” tambahnya.

Baca selengkapnya disini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved