Karhutla Kalbar

BPBD Singkawang Ungkap Kronologi Karhutla, 100 Hektare Lahan Terbakar di Jalur Alternatif Bandara

Petugas gabungan yang terlibat mencapai 150 orang, terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD, Damkar Satpol PP, pemadam kebakaran swasta

Penulis: Widad Ardina | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WIDAD ARDINA
KARHUTLA DI SINGKAWANG - Kepala Pelaksanaan BPBD Singkawang, Nana Priyadi, mengatakan kebakaran besar terakhir terjadi sejak tanggal 24 Juli 2025, dengan luasan terdampak mencapai sekitar 100 hektare, terutama di jalur alternatif menuju bandara melalui Pangmilang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kepala Pelaksana BPBD Kota Singkawang, Nana Priyadi, mengungkapkan kronologi dan kondisi terkini kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda wilayah Kota Singkawang. 

Kebakaran besar terakhir terjadi sejak tanggal 24 Juli 2025, dengan luasan terdampak mencapai sekitar 100 hektare, terutama di jalur alternatif menuju bandara melalui Pangmilang, Singkawang Selatan.

"Karhutla di Kota Singkawang sebenarnya sudah mulai sejak 10 Juni, tapi waktu itu masih skala kecil dan sempat tertangani karena masih ada hujan. Kebakaran besar baru terjadi mulai 24 Juli, titik terbesarnya berada di sekitar jembatan 9 dan jembatan 14," ujar Nana saat ditemui tribunpontianak.co.id, pada Senin 28 Juli 2025.

Menurut Nana, lokasi yang terbakar cukup sulit dijangkau dan minim sumber air. 

Petugas gabungan yang terlibat mencapai 150 orang, terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD, Damkar Satpol PP, pemadam kebakaran swasta, Masyarakat Peduli Api, dan Manggala Agni.

Karhutla Kalbar Capai Seribu Hektare, Gubernur Ria Norsan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Asap

Salah satu kendala utama adalah minimnya peralatan dan sumber air di lokasi. 

Oleh karena itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Wali Kota Singkawang untuk memanfaatkan alat berat dalam mengeruk sungai-sungai agar terbentuk genangan air.

"Jika debit air masih kurang, kita sudah koordinasi dengan pihak Bandara untuk menggunakan pasokan air mereka guna membantu pemadaman," tambahnya.

Terkait upaya pemadaman, BPBD Singkawang juga telah mengirimkan koordinat titik api ke BPBD Provinsi Kalbar agar mendapat bantuan pemadaman melalui udara (water bombing). Bahkan, upaya pemadaman udara telah dilakukan dengan fokus utama di sekitar akses bandara.

"Water bombing dari BNPB sudah dilakukan mulai pukul 10 pagi. Fokusnya di sekitar bandara karena akses vital. Singkawang menjadi prioritas utama dalam pemadaman udara," ujarnya.

Khusus untuk titik api di jembatan 9 dan jembatan 14, hingga saat ini belum seluruhnya padam. 

Masing-masing diperkirakan luas lahannya sekitar 5 hektare. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved