Pencarian Anak Hilang di Singkawang

Apa Kejanggalan di Rekonstruksi Kasus Rafa Fauzan Singkawang? Ayah Korban Soroti Beda Hasil Autopsi

Ayah Rafa Fauzan, Rasiwan yang melihat langsung proses rekonstruksi merasa ada sejumlah kejanggalan dalam 28 adegan pembunuhan anaknya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Widad Ardina
REKONSTRUKSI KASUS RAFA - Polres Singkawang saat menggelar rekonstruksi kasus Rafa Fauzan di sejumlah TKP di Singkawang pada Kamis 24 Juli 2025 yang menghadirkan tersangka Uray Abadi. Keluarga yang menyaksikan langsung merasa ada kejanggalan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Polres Singkawang telah menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan balita Rafa Fauzan (1 tahun 11 bulan) di Kota Singkawang, Kalimantan Barat pada Kamis 24 Juli 2025 lalu.

Rafa Fauzan sebelumnya ditemukan meninggal dunia di depan pintu Masjid Jami Husnul Khatimah, Jalan Veteran, Kelurahan Sekip Lama, Singkawang Tengah pada Jumat 13 Juni 2025 pukul 04.00 WIB subuh setelah hilang sejak Selasa 10 Juni 2025 siang.

Rekonstruksi dilakukan langsung di sejumlah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Tersangka Uray Abadi turut dihadirkan bersama keluarga Rafa Fauzan.

Ayah Rafa Fauzan, Rasiwan yang melihat langsung proses rekonstruksi merasa ada sejumlah kejanggalan dalam 28 adegan pembunuhan anaknya.

"Secara garis besar, tahapan kejadian dalam rekonstruksi memang sudah tergambarkan. Tapi yang saya sesalkan, detil waktu dan kronologi tidak dijelaskan secara gamblang," ujar Rasiwan kepada TribunPontianak.co.id.

Ia juga menyebut masih banyak adegan yang menimbulkan tanda tanya besar.

HASIL Rekonstruksi Kasus Rafa Fauzan Singkawang! Peragakan 28 Adegan Tapi Keluarga Cium Kejanggalan

KASUS PEMBUNUHAN -  Rekonstruksi kasus Rafa Fauzan di Singkawang, Ayah korban, Rasiwan, mengak perasaannya campur aduk melihat langsung proses tersebut. Berharap kasus ini dapat ditangani seadil-adilnya dan menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak lengah terhadap lingkungan sekitar,
KASUS PEMBUNUHAN -  Rekonstruksi kasus Rafa Fauzan di Singkawang, Ayah korban, Rasiwan, mengak perasaannya campur aduk melihat langsung proses tersebut. Berharap kasus ini dapat ditangani seadil-adilnya dan menjadi pelajaran bagi masyarakat agar tidak lengah terhadap lingkungan sekitar, (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WIDAD ARDINA)

Khususnya pada aspek waktu kejadian dan keberadaan saksi di sekitar lokasi.

“Saat bagian korban dibekap menggunakan kain dan busa, saya sangat mempertanyakan. Dari hasil autopsi, ada luka gores di wajah anak saya—namun itu sama sekali tidak tergambarkan dalam rekonstruksi. Bahkan Kasat juga pernah menyampaikan hal tersebut sebelumnya," tuturnya, penuh haru.

“Sebagai orang tua, jujur, ada rasa ingin main hakim sendiri… Tapi kami tahan itu, demi keadilan,” ungkap Rasiwan.

“Saya Tahan Diri Demi Keadilan, Tapi Istri Saya… Dia Hancur,”

Hasil Autopsi Jenazah Rafa Fauzan

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu menyampaikan hasil autopsi yang telah diterima beberapa hari lalu.

Hasilnya menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, khususnya di bagian wajah.

“Memang dari beberapa hari yang lalu, kita sudah menerima hasil dari autopsi yang dilakukan. Dari hasil tersebut, ditemukan adanya luka terutama di bagian wajah korban,” ungkap AKP Deddi Sitepu saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 21 Juli 2025.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved