Ragam Contoh

11 Alasan Mengapa Pontianak Layak Dijuluki Kota Khatulistiwa

Fakta ini menjadikan Pontianak sebagai salah satu dari sedikit kota di dunia yang dilalui langsung oleh garis ini.

Tribun Pontianak
PONTIANAK- Julukan ini diberikan karena letak geografis Pontianak yang berada tepat di garis khatulistiwagaris imajiner yang membelah bumi menjadi dua bagian, utara dan selatan. 

5. Budaya Minum Kopi yang Kental

Minum kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat Pontianak. Salah satu pusat kopi yang terkenal berada di Jalan Gajahmada, yang oleh pemerintah kota dijadikan kawasan wisata warung kopi. Jalan ini bahkan dijuluki sebagai “Coffee Street” karena deretan kedai kopi yang menyajikan cita rasa khas Kalimantan.

6. Transportasi Air Bernama Pelampung

Uniknya, masyarakat Pontianak menyebut feri penyeberangan sungai sebagai pelampung. Moda transportasi ini mengangkut penumpang dan kendaraan dari satu sisi sungai ke sisi lainnya. Keberadaan pelampung menjadi bagian penting dari mobilitas harian warga Pontianak.

7. Festival Meriam Karbit yang Mendunia

Pontianak memiliki festival tahunan yang sangat unik, yaitu Meriam Karbit. Meriam berdiameter hingga 1 meter ini diledakkan di pinggir Sungai Kapuas setiap malam menjelang Lebaran. Suaranya yang menggelegar menjadi simbol semangat dan tradisi masyarakat setempat, sekaligus menarik wisatawan dalam dan luar negeri.

15 Nama Desa Terbaru di Kecamatan Hulu Gurung Kapuas Hulu Lengkap Profil dan Penghasilan Penduduk

8. Masjid Raya Mujahidin: Simbol Keagamaan Modern

Salah satu masjid terbesar di Kalimantan Barat adalah Masjid Raya Mujahidin, yang berdiri megah sejak tahun 1978 dan terus direnovasi hingga kini. Masjid ini mampu menampung hingga 9.000 jamaah dan berdiri di atas lahan seluas 4 hektare. Arsitekturnya menggabungkan unsur modern dan Islami, menjadikannya destinasi religius sekaligus wisata.

9. Masjid Jami' Sultan Syarif Abdurrahman: Warisan Sejarah

Selain Mujahidin, ada pula Masjid Jami' Sultan Syarif Abdurrahman, masjid tertua di Pontianak. Dibangun dengan gaya rumah panggung, masjid ini bertujuan menghindari banjir dari luapan Sungai Kapuas. Arsitektur tradisionalnya tetap dipertahankan hingga kini dan menjadi saksi sejarah berdirinya Pontianak.

10. Keraton Kadariah: Pusat Sejarah Kesultanan

Keraton Kadariah adalah pusat pemerintahan Kesultanan Pontianak pada masa lampau. Didirikan pada tahun 1771, keraton ini menyimpan berbagai benda pusaka termasuk Alquran tulisan tangan Sultan Syarif Abdurrahman. Bangunannya masih terjaga dan menjadi situs cagar budaya yang ramai dikunjungi wisatawan.

11. Rumah Betang Radak: Rekor Rumah Adat Terpanjang

Pontianak memiliki Rumah Betang Radak, sebuah replika rumah adat Dayak yang dibangun sebagai lambang keberagaman dan kekayaan budaya.

Rumah adat ini tercatat sebagai yang terpanjang di Indonesia, dengan ukuran 138 meter panjang, 5 meter lebar, dan 7 meter tinggi. Terletak di Jalan Sultan Syarif, bangunan ini kini menjadi destinasi wisata edukatif dan budaya yang menarik.

Lebih dari sekadar ibu kota provinsi, Pontianak menyimpan keunikan tersendiri yang tak ditemukan di daerah lain. Mulai dari posisinya yang tepat di garis khatulistiwa hingga kekayaan budayanya yang terus dijaga dan diwariskan, kota ini menawarkan beragam pengalaman  dari wisata sejarah, religi, kuliner, hingga festival tradisional menjadikannya tempat yang patut dikunjungi setidaknya sekali dalam hidup.

Dengan akses yang semakin mudah dan potensi pariwisata yang melimpah, Pontianak terus tumbuh sebagai kota yang tidak hanya hangat karena iklim tropisnya, tetapi juga karena keramahan penduduknya. Tak heran jika kota ini menjadi salah satu ikon penting di jantung Kalimantan Barat.

 

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved