Berita Viral

Tertukar Saat Lahir, Anak Orang Kaya di Jepang Jalani Hidup dalam Kemiskinan Selama 60 Tahun

Ia tumbuh di apartemen kecil tanpa peralatan elektronik dan hidup dari tunjangan sosial, jauh berbeda dari kehidupan saudara kandung biologisnya.

YouTube kompas.com
BAYi TERTUKAR - Foto ilustrasi hasil olah YouTube kompas.com, Sabtu 26 Juli 2025, memperlihatkan kasus bayi tertukar di Bogor. Kasus serupa terjadi di Jepang dan baru terungkap hampir 60 tahun kemudian melalui tes DNA yang menunjukkan bahwa kedua bayi tertukar usai dimandikan oleh staf rumah sakit. 

Hasilnya mengejutkan: pria itu bukan anak biologis mereka. 

Penelusuran catatan rumah sakit membawa mereka pada temuan mencengangkan, ada bayi lain yang lahir pada waktu yang hampir bersamaan dan kemungkinan besar telah tertukar.

Pada 2011, pencarian itu akhirnya menemukan pria yang selama ini menjalani hidup dalam kemiskinan. 

Mereka adalah saudara kandung yang sebenarnya.

Bagaimana Perasaan Pria Saat Mengetahui Kebenaran?

Bagi pria yang tertukar itu, kabar tersebut datang seperti badai. 

"Saya dengar saya dicari karena ada kesalahan. Saat mendengarnya, firasat saya langsung, 'Mungkinkah hal seperti itu terjadi?' Saya rasa tidak mungkin sebuah rumah sakit bisa melakukan kesalahan seperti itu," ujarnya.

Namun, setelah tes DNA mengonfirmasi, ia akhirnya menerima kenyataan pahit itu. 

"Saat saya tahu siapa orang tua kandung saya, saya berharap bisa dibesarkan oleh mereka. Itu yang sebenarnya saya rasakan. Setiap kali melihat foto mereka, saya selalu menangis berbulan-bulan," ungkapnya, penuh haru.

Apa Putusan Pengadilan Terhadap Rumah Sakit?

Berapa Ganti Rugi yang Diterima?

Pengadilan Tokyo akhirnya memutuskan bahwa Rumah Sakit San-Ikukai yang bertanggung jawab atas kesalahan tersebut harus membayar ganti rugi sebesar 371.000 dolar AS (sekitar Rp 3,6 miliar dengan kurs saat itu). 

Meski jumlah itu jauh lebih kecil dibanding tuntutan awal sebesar 2,5 juta dolar AS, namun pengadilan mengakui dampak emosional dan sosial yang besar terhadap pihak yang dirugikan.

Hakim Masatoshi Miyasaka dalam putusannya mengatakan bahwa “mustahil untuk mengukur seberapa dalam rasa sakit dan kekecewaan yang dialami baik oleh orang tua maupun pria tersebut.” 

Mereka kehilangan kesempatan tak tergantikan untuk membangun hubungan darah dan kasih sayang sebagai keluarga sejati.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved