Fakultas Kehutanan UNTAN Gaet Dunia Lewat Summer Course 2025: Mangrove, Karbon dan Kolaborasi Global

Mereka adalah mahasiswa unggulan dengan kemampuan akademik dan bahasa Inggris di atas rata-rata.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FAISAL ILHAM MUZAQI
FOTO BERSAMA - Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (UNTAN) Dr. Farah Diba (tengah), berfoto bersama dengan para pengisi materi dan mitra kerja, usai prosesi penanaman pohon secara simbolis dalam rangka pembukaan 1st International Summer Course 2025, Kamis 24 Juli 2025, di halaman Kampus Fakultas Kehutanan UNTAN, Pontianak. Kegiatan ini menjadi simbol komitmen kolaboratif dalam upaya konservasi ekosistem pesisir dan mitigasi perubahan iklim. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (UNTAN) kembali menunjukkan eksistensinya di tingkat global lewat penyelenggaraan International Summer Course 2025 yang berlangsung dari 21 hingga 31 Juli.

Bertempat di kawasan pesisir dan gambut Kabupaten Kubu Raya, kegiatan ini mengangkat tema “Coastal Resilience and Carbon Sequestration”, dan sukses menarik perhatian lebih dari 20 mahasiswa dari delapan perguruan tinggi ternama dunia.

Mahasiswa peserta berasal dari Universiti Putra Malaysia, Universiti Malaysia Sabah, Universiti Teknologi Mara, Universiti Brunei Darussalam, Kochi University Jepang, Kasetsart University Thailand, Van Hall Larenstein University of Applied Sciences Belanda, serta University of Technology Sarawak dan UNIMAS Malaysia.

Mereka adalah mahasiswa unggulan dengan kemampuan akademik dan bahasa Inggris di atas rata-rata.

Program ini didukung penuh oleh PT Kandelia Alam sebagai tuan rumah ekspedisi lapangan dan PT Mayawana Persada yang mendukung penguatan fasilitas persemaian di Fakultas Kehutanan UNTAN.

Kegiatan juga melibatkan berbagai mitra strategis, termasuk lembaga penelitian nasional, pemerintah daerah, serta institusi pendidikan tinggi dari dalam dan luar negeri.

Materi kegiatan disusun secara intensif dan menyeluruh, mencakup ekologi pesisir, sekuestrasi karbon, konektivitas darat-laut, bioekonomi, hingga strategi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Dekan Fakultas Kehutanan Untan Pontianak Sebut Pengelolaan Gambut Perlu Kolaborasi Lintas Sektor

 

 

Peserta terlibat langsung dalam pengukuran stok karbon mangrove, eksplorasi hasil hutan non-kayu (NTFP), dan simulasi restorasi berbasis masyarakat.

Puncak kegiatan berlangsung pada peringatan International Mangrove Day, 26 Juli 2025, di mana seluruh peserta mempresentasikan proyek kolaboratif berbasis data lapangan dan menyusun rekomendasi kebijakan berbasis sains untuk konservasi pesisir.

Melalui metode pembelajaran interdisipliner gabungan kuliah daring, diskusi luring, riset lapangan dan praktik langsung program ini tidak hanya memperluas wawasan peserta, tetapi juga membentuk jaringan alumni lintas negara yang diharapkan mampu mendorong kerja sama riset, pertukaran teknologi, dan advokasi lingkungan secara global.

“Program ini adalah bentuk nyata dari visi kami membina pemimpin muda yang peduli lingkungan, berbasis ilmu pengetahuan, dan mampu menjawab tantangan perubahan iklim,” ujar Dr. Farah Diba, Dekan Fakultas Kehutanan UNTAN.

Dengan terlaksananya International Summer Course 2025, Fakultas Kehutanan UNTAN kian mempertegas posisinya sebagai pusat unggulan konservasi dan pendidikan kehutanan tropis, sekaligus membuka peluang replikasi program serupa di wilayah pesisir lainnya di Indonesia. (Faisal)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!! 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved