Berita Viral
Pasutri Pengemis Ponorogo Raup Rp 1,5 Juta dalam 2 Jam Bikin Satpol PP Tercengang
Bukan hanya jumlahnya yang mengejutkan, tapi juga sikap sang istri yang kerap memaki hingga mengamuk jika tak diberi uang oleh pengendara.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sepasang suami istri pengemis di Ponorogo bikin heboh petugas dan masyarakat usai terjaring razia.
SL (58) dan SA (50), yang sehari-hari meminta-minta di perempatan Jabung, kedapatan membawa uang hampir Rp1,5 juta hanya dalam dua jam beraksi.
Bukan hanya jumlahnya yang mengejutkan, tapi juga sikap sang istri yang kerap memaki hingga mengamuk jika tak diberi uang oleh pengendara.
Aksi mereka meresahkan warga hingga akhirnya Satpol PP turun tangan.
“Benar saja, saat ditangkap malah ngamuk. Apalagi yang perempuan,” ujar Kabid Trantib Satpol PP Ponorogo, Subiantoro.
Kasus ini bukan yang pertama; bahkan dalam event budaya seperti Grebeg Suro, pengemis di Ponorogo bisa meraup ratusan ribu rupiah dalam waktu singkat.
Fenomena ini membuka tabir baru: bagaimana kemurahan hati masyarakat justru menjadikan mengemis sebagai pilihan "profesi" yang menjanjikan.
• Cinta 7 Tahun Kandas karena Mahar, Wanita Ini Nekat Ganggu Pernikahan Mantan
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Mengapa Pasangan Pengemis Ini Menghebohkan Warga Ponorogo?
Kisah SL (58) dan SA (50), pasangan suami istri pengemis asal Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral usai terjaring razia Satpol PP.
Bukan hanya karena profesi mereka sebagai pengemis, tetapi karena penghasilan mereka yang mencengangkan: hampir Rp1,5 juta hanya dalam waktu dua jam mengemis di perempatan Jabung, Kecamatan Mlarak.
Namun bukan hanya jumlah uang yang mengejutkan petugas.
Perilaku mereka pun menjadi sorotan. SA, sang istri, disebut kerap memaki hingga mengamuk jika tidak diberi uang oleh pengendara.
Aksi mereka menimbulkan keresahan hingga warga melapor ke Satpol PP.
"Kalau tidak dikasih itu kadang pasutri ini, terutama yang perempuan (SA) misuhi, hingga ngamuk," ujar Kabid Trantib Satpol PP Ponorogo, Subiantoro, Rabu 23 Juli 2025.
Bagaimana Satpol PP Menemukan Uang Rp1,5 Juta dalam Kresek Hitam?
Dalam razia yang digelar, Satpol PP mendapati SL dan SA tengah beraksi.
Mereka membawa sebuah kantong plastik hitam yang tampak berat.
Saat diperiksa, isinya ternyata uang tunai pecahan Rp500 hingga Rp20.000.
"Kami hitung, uangnya ada yang Rp20 ribu, Rp10 ribu, Rp5 ribu, Rp2 ribu, Rp1 ribu hingga Rp500. Totalnya nyaris Rp1,5 juta hanya dalam dua jam," jelas Subiantoro.
Angka ini menimbulkan pertanyaan besar: berapa penghasilan bulanan mereka jika dalam sehari bisa meraup sebanyak itu?
Jika diasumsikan bekerja 30 hari, pasangan ini bisa memperoleh hingga Rp45 juta per bulan jumlah yang melebihi gaji banyak pekerja formal.
Apa yang Dilakukan Setelah Penangkapan?
Usai ditangkap, SL dan SA langsung dibawa ke Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo untuk pendataan dan pembinaan.
Mereka bukan pengemis sembarangan, karena sebelumnya sudah beberapa kali terjaring razia.
Fenomena ini bukanlah kejadian tunggal. Sebelumnya, selama gelaran Grebeg Suro 2025 di Alun-alun Ponorogo, Satpol PP juga mengamankan 10 pengemis lain.
Sama seperti SL dan SA, mereka juga mampu meraup penghasilan besar dalam waktu singkat.
Mengapa Banyak Pengemis Memilih Ponorogo?
Pertanyaan mendasar muncul: mengapa begitu banyak pengemis, bahkan dari luar kota, memilih Ponorogo sebagai tempat "mencari nafkah"?
Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, mengungkapkan bahwa budaya masyarakat Ponorogo yang gemar memberi atau awean menjadi faktor utama.
"Masyarakat berpikir uang Rp1.000 itu kecil, tapi dampaknya bagi pengemis ini adalah peluang mencari uang dengan mudah," jelasnya.
Bahkan setelah dibina hingga lima kali, banyak dari mereka tetap memilih untuk kembali mengemis karena lebih menguntungkan secara ekonomi.
• Maherin Chowdhury, Guru yang Rela Terbakar Demi Menyelamatkan Murid dari Kobaran Api
Siapa Saja Pengemis “Pemain Lama” dan “Pemain Baru”?
Dalam razia di event Grebeg Suro 2025, Subiantoro menjelaskan bahwa dari 10 pengemis yang diamankan, empat merupakan "pemain lama" yang sudah sering terjaring sebelumnya, sementara enam lainnya adalah "pemain baru" yang berasal dari luar daerah seperti Madiun, Tulungagung, dan Blitar.
"Yang empat ini memang sering terjaring razia. Dipulangkan, balik lagi," kata Subiantoro.
Mereka memanfaatkan keramaian dan empati warga saat event budaya besar berlangsung.
Apakah Penghasilan Para Pengemis Bisa Disebut Wajar?
Bukan hanya SL dan SA yang mencatat penghasilan tinggi.
Dalam razia sebelumnya, pengemis lain yang diamankan diketahui memiliki empat ponsel dan uang jutaan rupiah di kantong mereka.
Dari pengakuan mereka kepada Satpol PP, dalam dua jam saja bisa mendapatkan Rp100.000.
Jika dilakukan secara konsisten, jumlahnya bisa mencapai Rp12 juta per bulan angka yang menyaingi penghasilan pekerja kantoran.
Apa Langkah Pemerintah Mengatasi Fenomena Ini?
Dinsos dan Satpol PP telah berulang kali melakukan pembinaan, namun tak sedikit dari para pengemis yang kembali ke jalan.
Mereka menilai pekerjaan ini lebih menguntungkan daripada pekerjaan serabutan lain.
Kondisi ini menjadi dilema bagi pemerintah daerah.
Di satu sisi, ada kepedulian sosial dari warga yang gemar memberi.
Di sisi lain, hal ini memunculkan ketergantungan dan pola pikir bahwa mengemis bisa menjadi sumber penghasilan utama.
"Meski sudah lima kali kita bina, mereka tetap memilih untuk kembali mengemis," ungkap Supriyadi.
Mampukah Kesadaran Sosial Mengubah Pola Hidup Para Pengemis?
Kisah SL dan SA membuka mata kita bahwa mengemis bukan lagi sekadar simbol kemiskinan, tetapi bisa menjadi "profesi" dengan pendapatan fantastis, tergantung dari lingkungan yang mendukung.
Langkah preventif seperti edukasi kepada masyarakat untuk memberi dengan bijak dan penanganan sosial yang berkelanjutan sangat dibutuhkan.
Tanpa itu, penghasilan fantastis dari jalanan akan terus menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang terlepas dari moralitasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pantas Pasutri Pengemis dalam Sebulan Bisa Raup Penghasilan Rp45 Juta, Ngamuk Kalau Tak Diberi
• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
pengemis kaya Ponorogo
penghasilan pengemis jalanan
pasangan suami istri pengemis
pengemis bawa uang jutaan rupiah
pengemis terjaring razia Satpol PP
kebiasaan memberi di Ponorogo
fenomena pengemis di Ponorogo
pengemis Grebeg Suro 2025
razia pengemis Ponorogo 2025
pengemis kembali mengemis setelah dibina
| Geger Kucing Bawa Janin Perempuan Bersimbah Darah Dalam Kantong Plastik |
|
|---|
| Suntikan Maut Perawat, 10 Pasien Tewas di Tangan Penguasa Hidup dan Mati |
|
|---|
| Maut Perkelahian Keluarga 2025, Anak Tewas Dibacok Ayah yang Diburu Polisi |
|
|---|
| VIRAL Siswa Tewas Terjatuh di Sekolah Internasional Ungkap Penyebab dan Kronologi Hasil Rekaman CCTV |
|
|---|
| PENAMPAKAN Calon Jalan Tol Terpanjang di Indonesia yang Jadi Mega Proyek 2026 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Pasutri-Pengemis-Raup-Rp15-Juta-dalam-2-Jam-Bikin-Satpol-PP-Tercengang-Profesi-Menjanjikan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.