Berita Viral

Pasutri Pengemis Ponorogo Raup Rp 1,5 Juta dalam 2 Jam Bikin Satpol PP Tercengang

Bukan hanya jumlahnya yang mengejutkan, tapi juga sikap sang istri yang kerap memaki hingga mengamuk jika tak diberi uang oleh pengendara. 

YouTube Tribunnews
PASUTRI PENGEMIS - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribunnews, Kamis 24 Juli 2025, memperlihatkan Pasutri pengemis SL (58) dan SA (50), yang sehari-hari meminta-minta di perempatan Jabung, kedapatan membawa uang hampir Rp1,5 juta hanya dalam dua jam beraksi. Fenomena ini membuka tabir baru: bagaimana kemurahan hati masyarakat justru menjadikan mengemis sebagai pilihan "profesi" yang menjanjikan. 

Bagaimana Satpol PP Menemukan Uang Rp1,5 Juta dalam Kresek Hitam?

Dalam razia yang digelar, Satpol PP mendapati SL dan SA tengah beraksi. 

Mereka membawa sebuah kantong plastik hitam yang tampak berat. 

Saat diperiksa, isinya ternyata uang tunai pecahan Rp500 hingga Rp20.000.

"Kami hitung, uangnya ada yang Rp20 ribu, Rp10 ribu, Rp5 ribu, Rp2 ribu, Rp1 ribu hingga Rp500. Totalnya nyaris Rp1,5 juta hanya dalam dua jam," jelas Subiantoro.

Angka ini menimbulkan pertanyaan besar: berapa penghasilan bulanan mereka jika dalam sehari bisa meraup sebanyak itu? 

Jika diasumsikan bekerja 30 hari, pasangan ini bisa memperoleh hingga Rp45 juta per bulan jumlah yang melebihi gaji banyak pekerja formal.

Apa yang Dilakukan Setelah Penangkapan?

Usai ditangkap, SL dan SA langsung dibawa ke Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo untuk pendataan dan pembinaan. 

Mereka bukan pengemis sembarangan, karena sebelumnya sudah beberapa kali terjaring razia.

Fenomena ini bukanlah kejadian tunggal. Sebelumnya, selama gelaran Grebeg Suro 2025 di Alun-alun Ponorogo, Satpol PP juga mengamankan 10 pengemis lain.

Sama seperti SL dan SA, mereka juga mampu meraup penghasilan besar dalam waktu singkat.

Mengapa Banyak Pengemis Memilih Ponorogo?

Pertanyaan mendasar muncul: mengapa begitu banyak pengemis, bahkan dari luar kota, memilih Ponorogo sebagai tempat "mencari nafkah"?

Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, mengungkapkan bahwa budaya masyarakat Ponorogo yang gemar memberi atau awean menjadi faktor utama.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved