Tertunda Kuliah Setahun, Nabila Bangkit dan Raih Beasiswa Peduli Orangutan
Saya berharap beasiswa ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak penerima di masa depan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Semangat belajar Nabila, remaja 19 tahun asal Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, membuahkan hasil manis. Ia menjadi salah satu penerima Beasiswa Peduli Orangutan Kalimantan Barat (West Bornean Orangutan Caring Scholarship/WBOCS) tahun 2025.
Nabila merupakan lulusan SMA Negeri 3 Simpang Hilir. Ia sempat menunda kuliah selama satu tahun, dikarenakan keterbatasan ekonomi.
Namun, semangatnya bangkit kembali setelah mengikuti program Edukasi Kembang Desa yang digagas Yayasan Palung.
“Awalnya saya ragu bisa kuliah, tapi Kak Widia, mentor saya di program Kembang Desa, terus menyemangati. Akhirnya saya ikut program, belajar banyak hal, dan memberanikan diri mendaftar WBOCS,” ujar Nabila, saat ditemui usai acara seremonial penerimaan beasiswa WBOCS, Senin 21 Juli 2025 malam.
Program Edukasi Kembang Desa membekali Nabila dengan pelatihan ecoprint, pengelolaan sampah, dan penanaman pohon. Ia merasa mental dan pengetahuannya semakin kuat untuk melanjutkan pendidikan.
Ia mengaku bahwa dirinya mendapatkan rekomendasi untuk mendapatkan beasiswa WBOCS 2025 ini.
Namun Nabila tetap harus mengikuti Proses seleksi dimulai dari pendaftaran, seleksi berkas, hingga wawancara online.
"Saya memang mendapatkan rekomendasi untuk beasiswa ini, namun saya tetap harus mengikuti proses seleksi yang cukup panjang, dari pendaftaran, seleksi berkas, hingga wawancara," katanya.
Kini, ia resmi menjadi mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (Untan), dan mengaku sangat senang bisa menerima bantuan beasiswa ini, dan ia bercita-cita ingin menjadi seperti mentornya di LSM Lingkungan.
• Universitas Tanjungpura Pontianak Gelar Beasiswa WBOCS 2025, Perkuat Jejaring Konservasi Orangutan
“Senang sekali bisa diterima. Saya ingin kuliah dengan sungguh-sungguh dan ke depan bekerja di LSM lingkungan seperti mentor saya,” ujarnya.
Nabila menegaskan pentingnya peran masyarakat lokal, terutama petani hutan, dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Mereka penjaga hutan yang sebenarnya. Kita harus perkuat kesadaran itu,” tambahnya.
Ia berpesan pada teman-teman yang berasal dari Kayong Utara dan Ketapang tetap semangat dalam mengejar cita-cita, dan berharap beasiswa WBOCS terus berlanjut dan bisa menjangkau lebih banyak pelajar di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara.
"Bagi teman-teman di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara, tetap semangat meraih cita-cita. Selalu ada jalan jika kita terus berusaha. Saya berharap beasiswa ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak penerima di masa depan." tutupnya.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Hari Orangutan Sedunia 2025, Ini Rangkaian Kegiatan yang Yayasan Palung Lakukan Bersama Para Pihak |
![]() |
---|
Daftar 6 Kecamatan dan 43 Desa Kayong Utara di Tahun 2025 |
![]() |
---|
Keberhasilan Konseverasi Ditandai Kelahiran Bayi Orangutan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya |
![]() |
---|
Motor Petani di Seponti Jaya Dicuri Saat Parkir, Pelaku Ditangkap Polisi di Simpang Hilir |
![]() |
---|
Balai TANAGUPA dan YP Ajak Pelajar SMAN 01 Simpang Hilir dan SMKN 01 Simpang Hilir Belajar Ecoprint |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.