Berita Viral

5 Tahun Tinggal di Bangunan Kosong, Yorgen Ayomi Berjuang Besarkan 7 Anak dan 2 Cucu Tanpa Istri

Hidup mereka jauh dari kata layak tidur di kasur lusuh tanpa listrik, mandi dan buang air tanpa jamban, serta makan hanya jika ada yang bisa dimakan. 

KOMPAS.COM/Roberthus Yewen
HIDUPI ANAK CUCU - Yorgen Ayomi, saat mengendong cucunya, saat berdiri borsama beberapa anaknya disebuah bangunan kosong yang ditempatinya selama lima tahin berada di kawasan Kali Hanyaan, Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Minggu 20 Juli 2025. Hidup mereka jauh dari kata layak tidur di kasur lusuh tanpa listrik, mandi dan buang air tanpa jamban, serta makan hanya jika ada yang bisa dimakan. 

Apa yang Terjadi Setelah Banjir Menghancurkan Rumah Mereka?

Peristiwa banjir lima tahun lalu menjadi titik balik dalam kehidupan keluarga Yorgen. 

Saat kejadian, Yorgen dan anak-anaknya tengah mencari botol plastik di tempat sampah untuk dijual, atau menjaga parkir di sekitar Entrop. 

Ketika pulang, rumah mereka sudah terendam dan tak layak huni.

Sejak saat itu, Yorgen memilih untuk menumpang di bangunan kosong yang ada di belakang Kali Hanyaan. 

Tempat ini nyaris roboh, tidak memiliki dinding permanen, tanpa aliran listrik, dan tanpa jamban.

“Sementara kami tinggal di bangunan tua yang tidak terawat. Karena rumah kami yang sebelumnya hancur karena banjir,” ucapnya.

3 Tahun Tinggal di Mobil, Programmer China Pilih Hidup Sederhana Demi Keluarga dan Ketenangan

Bagaimana Kondisi Anak-anak dan Cucu Yorgen Saat Ini?

Kondisi anak-anak dan cucunya sangat memprihatinkan. 

Salah satu anak bungsunya yang masih duduk di bangku sekolah dasar telah mengalami sakit selama hampir tujuh bulan terakhir, diduga karena kekurangan gizi.

Setiap hari, mereka hidup dengan ketidakpastian makanan. 

Jika ada penghasilan dari menjual barang bekas atau dari kerja serabutan anak dan menantu Yorgen, mereka bisa makan. 

Namun, jika tidak ada, mereka terpaksa menahan lapar hingga esok hari.

“Anak-anak ini hanya bisa makan jika ada makanan. Jika tidak, mereka tidak makan sama sekali. Tak jarang, mereka harus menahan lapar,” kata Yorgen.

Yorgen juga menyebut bahwa istrinya yang pergi meninggalkan keluarga, tidak pernah memberikan bantuan, bahkan saat diminta untuk biaya sekolah atau makan anak-anak. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved