Mahasiswa IAIN Meninggal

BREAKING NEWS - Mahasiswa IAIN Pontianak Diduga Meninggal Tak Wajar, Keluarga Lapor Polisi

Seorang mahasiswa semester akhir IAIN Pontianak, Rio Fanderi (24) diduga meninggal dunia tidak wajar.

|
Penulis: Ramadhan | Editor: Rizky Zulham
Dok. Tribunnews.com
MENINGGAL DUNIA - Ilustrasi meninggal dunia. Seorang mahasiswa semester akhir IAIN Pontianak, Rio Fanderi (24) diduga meninggal dunia secara tidak wajar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Seorang mahasiswa semester akhir IAIN Pontianak, Rio Fanderi (24) diduga meninggal dunia secara tidak wajar.

Diketahui, mahasiswa semester akhir IAIN Pontianak ini baru saja menyelesaikan sidang skripsinya beberapa hari yang lalu.

Namun, pihak keluarga mengungkapkan ada sejumlah kejanggalan atas kematian sehingga akan menempuh jalur hukum.

Sebelumnya, Rio sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak sejak Minggu 13 Juli 2025.

Kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Kamis sore 17 Juli 2025 sekitar pukul 14.25 WIB.

Rio, yang merupakan warga Sungai Nipah RT 021/RW 001, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat diketahui mengalami cedera serius di bagian kepala.

BREAKING NEWS- Empat Ruko Ludes Terbakar di Depan Rumah Dinas Batalyon Armed 16 Ngabang

Berdasarkan keterangan keluarga, hasil pemeriksaan medis menunjukkan adanya retak pada tulang tengkorak bagian belakang dekat telinga.

Ibunda korban, Sri Azizah, menceritakan bahwa ia pertama kali mendapat kabar bahwa anaknya dalam kondisi kritis dan dirawat di RS Universitas Tanjungpura pada Minggu 13 Juli 2025 sore.

“Saya dikabari sekitar jam lima sore. Katanya Rio sakit karena kepalanya terjedut tiang di lingkungan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampus pada tanggal 12 Juli malam harinya,” ujar Sri Azizah saat memberikan informasi, Minggu 20 Juli 2025 sore.

Namun, penjelasan tersebut dirasanya tidak masuk akal. Ketika menjenguk dan melihat langsung kondisi anaknya di rumah sakit, ia menemukan luka yang tidak wajar.

“Kalau hanya terjedut tiang, kenapa bisa sampai retak tengkoraknya di belakang telinga? Jadi ada yang serasa janggal," ujarnya.

Merasa ada ketidakwajaran dalam kejadian yang menimpa anaknya, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk membuat laporan resmi ke Polsek Pontianak Selatan.

Keluarga korban berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas peristiwa tersebut.

“Saya hanya ingin keadilan. Anak saya baru saja selesai sidang skripsi, masa depan dia masih panjang,” tuturnya lirih.

Keluarga besar Rio berharap agar kejadian ini bisa diungkap dengan terang benderang dan meminta siapa pun yang bertanggung jawab atas insiden ini untuk diproses secara hukum.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved