Kecelakaan di Sintang
Kisah Samsu, Sopir Tangki BBM yang Selamat dari Maut di Sintang: Bunyi Ledakan Ban Saya Masih Ingat
Truk tangki yang dikemudikan Samsu terbalik tiga kali lalu terbakar di Jl Sintang-Pontianak, Desa Sungai Ukoi KM 12 di dekat timbangan UPPKB Sintang
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Tak banyak yang diingat Samsu Maulana setelah mobil yang dibawanya oleng, terbalik lalu terbakar.
Ingatannya terhenti saat terdengar suara ledakan ban belakang sebelah kiri.
Setelah itu, dia pingsan.
"Waktu (mobil tangki muatan BBM) tumbang saya udah gak ingat. Bunyi ledakan ban saya masih ingat," kata Samsu ditemui Tribun Pontianak di rumahnya, Kelurahan Ladang, Kecamatan Sintang, Kalimantan Barat, Jumat 18 Juli 2025.
Samsu sama-samar tersadar saat berada di warung sebelum dibawa ke rumah sakit Pratama Sintang.
Pria berusia 50 tahun ini, sama sekali tak mengingat bagaimana cara dia keluar dari mobil yang terbalik.
Termasuk momen menegangkan saat tubuhnya diangkat warga menjauhi mobil berisi pertalite yang mulai terbakar.
Baca juga: Detik-Detik Penyelamatan Sopir Truk Tangki BBM yang Terbakar di Sintang
"Saya pingsan. Ingat gak ingat udah di warung. (Saya tidak ingat bagaimana keluar dari mobil yang terbalik). Tiba-tiba udah di luar dan ditarik warga," katanya.
Kecelakaan tunggal yang dialami Samsu terjadi begitu cepat.
Siang itu, cuaca cerah, arus lalu lintas lancar dan jalan lurus.
Tepat di depan Jembatan Timbang, Desa Sungai Ukoi, Kecamatan Sungai Tebelian, peristiwa naas itu terjadi.
Ban belakang sebelah kiri pecah.
Mobil oleng sebelah kiri lalu terbalik dan terbakar.
Baca juga: Bus TSM Pontianak-Melawi Terguling di Tengah Jalan Desa Bancoh Sintang, Enam Penumpang Selamat
Warga yang berada di lokasi kejadian menyebut, mobil tangki BBM yang membawa 5000 liter pertalite itu terbalik tiga kali sebelum terbakar.
Kaca depan mobil pecah.
Tubuh samsu terlempar ke luar.
Mobil mulai terbakar.
Pertalite meluber masuk ke parit depan jembatan timbang.
Saat kejadian, petugas Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Sintang Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas 2 Kalbar sedang istirahat.
Dari sejumlah video amatir yang beredar di media sosial, kobaran api membumbung tinggi mengeluarkan asap hitam pekat menjulang ke langit.
Beruntung, Samsu diselamatkan warga sebelum api membesar.
"Sopirnya pingsan. Kami angkat sekitar 5 orang bawa ke warung," ungkap Roni, saksi sekaligus warga yang ikut menolong Samsu.
Video berdurasi 30 detik merekam detik-detik penyelamatan Samsu pada Kamis 17 Juli 2025 siang.
Dari video itu terlihat, Samsu berada di luar truk tangki yang sudah mulai terbakar.
Beberapa orang warga tampak bergegas, berlari mendekati Samsu, mengangkat lalu menariknya menjauh dari kobaran api yang mulai melahap tangki BBM, dibawa ke warung terdekat.
"Sopirnya udah terpelanting di luar. Dia sendirian. Sekitar dua menit setelah kami angkat, baru besar apinya," kata Roni.
Ban Dalam Kiri Belakang Pecah
Satu Ban dalam sebelah kiri bagian belakang mobil tangki bermuatan Pertalite yang dibawa Samsu sudah pecah sejak melintasi jalan sekitar Kayu Lapis.
Samsu sempat berhenti sebentar di sekitar Tapang Semadak untuk menambal ban.
"Asal mulanya kita pecah ban satu. Seingat saya dari Kayu Lapis, ban belakang kiri bagian dalam. Saya ndak berhenti. Ada salah satu bengkel ban di Tapang Semadak, tutup," ungkap Samsu.
Samsu, bukan sopir amatir. Dia sudah berpengalaman.
Bahkan, baru-baru ini memperoleh predikat Awak Mobil Tangki (AMT) terbaik.
Penghargaan itu diberikan oleh PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Manager Sintang pada Juni 2025.
Setelah satu dari enam ban bocor, Samsu memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.
Seharusnya, 5000 liter pertalite yang dibawanya itu akan dibawa ke Menukung, Kabupaten Melawi.
Namun, dia memutuskan untuk ke Sintang.
"Saya berusaha bawa mobil kita itu ke bengkel langganan perusahaan di Baning. Oleh karena itu mobil menuju ke kota Sintang, seharusnya ke Menukung," kata Samsu.
Namun naas, sesampainya di dekat jembatan timbang, ban belakang bagian luar sebelah kiri ikut meledak.
Mobil oleng ke kiri sebelum terbalik hingga terbakar.
"Mungkin faktor panas, muatan lagi kan. Pecah lagi sebelah, habis ban kiri belakang. Dia tetap bisa tumbang. Apalagi dalam keadaan jalan," katanya.
Samsu yakin, kecepatan saat itu tidak lebih dari 60 kilometer per jam.
Sebab, jika lebih dari itu, maka alarm GPS otomatis langsung menyala.
"Pecah di tempat kejadian. Pecah satu lagi. Kecepatan kita pun 40 lah. Karena mobil itu di atas Kecamatan 40 bunyi alaramnya. Udah terpasang GPS dan alarm. Ditegur langsung sama operator GPS. Kondisi mobil miring ke kiri. Langsung terbalik," ungkap Samsu.
KRONOLOGI dan Penyebab Sopir di Sungai Tebelian Sintang Hampir Tewas saat Truknya Terbakar |
![]() |
---|
Sudah Diperbolehkan Pulang, Keluarga Sopir Tangki BBM yang Lolos dari Maut Gelar Doa Selamat |
![]() |
---|
"Bunyi Ledakan Ban Saya Masih Ingat" Kisah Samsu Sopir Tangki BBM yang Selamat dari Maut |
![]() |
---|
Kesaksian Samsu Maulana Sopir Mobil BBM yang Terbakar di Sintang! Ada Ledakan |
![]() |
---|
Bus TSM Pontianak-Melawi Terguling di Tengah Jalan Desa Bancoh Sintang, Enam Penumpang Selamat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.