Sekda Harisson Tinjau Sekolah Rakyat di BLKI Kalbar, Siap Tampung 90 Anak

Karena dianggap memenuhi kriteria dan sudah ada asramanya dengan beberapa ruang belajar maka dipilihlah gedung ini. Namun masih

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERLIANUS TEDI YAHYA
SEKOLAH RAKYAT - Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, Harisson saat meninjau kondisi bangunan rintisan di Gedung UPT Pelatihan Kejar dan Produktivitas Tenaga Kerja, beralamat di Jalan Abdul Rahman Saleh, Kota Pontianak, Rabu 16 Juli 2025 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, Harisson meninjau langsung kondisi bangunan Sekolah Rakyat Rintisan di Gedung UPT Pelatihan Kejar dan Produktivitas Tenaga Kerja, beralamat di Jalan Abdul Rahman Saleh, Kota Pontianak, Rabu 16 Juli 2025.

“Pak Gubernur sudah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk pembangunan sekolah rakyat di Kalimantan Barat. Alhamdulillah sudah disetujui oleh Pemerintah Pusat,” katanya.

Saat itu, ia tampak berkeliling melihat kondisi bangunan. Mulai dari ruang guru, ruang kelas, ruang lab, hingga asrama.

“Bertepatan dengan tahun ajaran baru yang sementara berlangsung pemerintah pusat meminta agar pemerintah Provinsi menyediakan satu tempat maka dipilihlah di gedung UPT Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja,” jelasnya.

Karena dianggap memenuhi kriteria dan sudah ada asramanya dengan beberapa ruang belajar maka dipilihlah gedung ini. Namun masih akan direhab terlebih dahulu oleh pemerintah pusat terkait beberapa ruang kelas.

Dimana Lokasi Sekolah Rakyat Kalimantan Barat TA 2025/26?

“Tahun ajaran baru ini akan segera dimulai pada bulan Agustus 2025. Pengajuan ini sudah disetujui berlangsung di 2 wilayah di Kalimantan Barat, yakni Kota Pontianak dan Kabupaten Ketapang. Sementara itu juga pemerintah pusat akan membangun gedung sendiri untuk Sekolah Rakyat ini di Kota Singkawang,” tuturnya.

Untuk tahun ajaran 2025-2026 pemerintah Provinsi mengelola yang di Kota Pontianak dengan kuota dua rombongan belajar untuk Sekolah Dasar (SD) terdiri dari 50 anak, satu rombongan belajar untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdiri dari 20 anak, dan satu rombongan belajar untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) terdiri dari 20 anak.

“Siswa/i nya kita akan minta beberapa perwakilan dari masing-masing Kabupaten/Kota, kecuali Ketapang karena ada sendiri dan mereka in harus berlatar belakang desil 1-2 (kurang mampu),” pungkasnya.

Untuk sementara kelengkapan masih akan terus dilengkapi oleh pemerintah pusat. Termasuk ketersediaan fasilitas penunjang lainnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved