Ditinggal Suami di Rest Area, Dua Kisah Istri Terlupa di Tengah Perjalanan Jauh

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Perjalanan panjang bersama keluarga tak selalu berjalan mulus, seperti yang dialami dua perempuan di Prancis dan Indonesia.

Keduanya secara tak sengaja tertinggal di rest area oleh suami mereka sendiri. 

Di Prancis, seorang perempuan berusia 62 tahun ditemukan 300 km dari lokasi terakhir suaminya sadar ia hilang. 

Sementara di Indonesia, Cucu Muslikhah harus menghadapi situasi serupa saat mudik dari Tangerang ke Boyolali. 

Kedua kejadian ini menunjukkan bagaimana kelelahan, kepadatan lalu lintas, dan miskomunikasi bisa berujung petaka kecil yang mengharukan. 

Meski tak ada yang berniat meninggalkan, dampaknya cukup membuat panik seluruh keluarga. 

Lantas, bagaimana kejadian ini bisa terjadi, dan apa yang bisa dipetik dari pengalaman mereka?

• Tragedi Siswa SMA Garut Akhiri Hidup dengan Bunuh Diri Akibat Di Bully Teman Sekolah

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Bagaimana Seorang Suami Bisa Lupa Menjemput Istrinya di Rest Area?

Libur panjang musim panas di Prancis membawa cerita tak biasa bagi pasangan lansia asal Paris yang tengah menuju Maroko. 

Sabtu pagi 5 Juli 2025, seorang pria berusia 60-an menghubungi kepolisian lalu lintas Landes dengan nada panik. 

Ia baru menyadari bahwa istrinya tidak lagi berada di dalam mobil saat mereka melanjutkan perjalanan di jalan tol.

Keluarga ini sebelumnya berhenti di sebuah rest area untuk mengisi bahan bakar. 

Pria tersebut sempat menyebut lokasi terakhir mereka berhenti berada di dekat Orléans, namun ingatannya tak pasti.

“Kami menerima panggilan membingungkan sekitar pukul 08.30 pagi. Pria itu bahkan tidak tahu persis di mana dia terakhir berhenti atau kapan,” ujar seorang perwakilan dari Skuadron Keselamatan Jalan Raya Landes, seperti dilansir France3.

Di dalam mobil, ada pula putri mereka yang berusia 22 tahun. 

Ia tidak menyadari bahwa ibunya tertinggal karena sedang tertidur di kursi depan posisi yang ternyata tak sesuai dengan keterangan awal sang ayah, menambah kompleksitas pencarian.

Apa yang Membuat Pencarian Menjadi Sulit?

Polisi segera menghubungi rekan-rekan mereka di wilayah Orléans dan melakukan pemeriksaan di sejumlah rest area. 

Namun hasilnya nihil. Petugas kemudian menelusuri rekaman kamera CCTV gerbang tol dan mendeteksi kejanggalan posisi duduk penumpang.

“Putrinya duduk di depan, bukan seperti yang disebutkan sebelumnya. Itu menyulitkan pelacakan,” kata polisi.

Perjalanan panjang dengan beberapa kali berhenti menambah kesulitan pencarian. 

Hingga akhirnya, sinyal ponsel milik sang istri menjadi petunjuk utama. 

Perempuan berusia 62 tahun itu berhasil ditemukan di rest area Pamproux, Deux-Sevres, sekitar 300 kilometer dari lokasi sang suami menyadari kehilangan dirinya.

“Ia menunggu sejak pukul 04.00 pagi dan akhirnya menghubungi petugas terdekat,” ujar polisi Landes.

Setelah diberi kabar, sang suami diminta kembali menjemput istrinya. 

Insiden ini dilimpahkan ke gendarmerie Deux-Sevres, yang menyebut peristiwa ini sebagai bentuk kelalaian.

• 5 Bayi Pontianak Dijual ke Singapura Seharga Rp 16 Juta, Dipesan Sejak Dalam Kandungan

Apakah Kejadian Serupa Pernah Terjadi di Indonesia?

Cerita serupa datang dari Tanah Air. 

Seorang ibu bernama Cucu Muslikhah, pemudik asal Tangerang, tertinggal di rest area wilayah Batang, Jawa Tengah, saat mudik ke kampung halaman di Boyolali, April lalu.

Saat itu, keluarga Cucu baru saja berbuka puasa di Tegal dan melanjutkan perjalanan malam hari. 

Karena anak bungsunya tertidur di kursi depan, Cucu duduk di belakang. 

Ketika suaminya pergi ke toilet, ia menyusul beberapa saat kemudian dengan keyakinan bahwa suaminya melihatnya keluar mobil.

Namun ternyata, sang suami kembali ke mobil dan langsung tancap gas, mengira semua anggota keluarga sudah masuk mobil.

“Aku yakin suami lihat aku turun, makanya aku santai saja,” kenang Cucu saat ditemui beberapa hari setelah kejadian.

Bagaimana Cucu Menghadapi Situasi yang Menegangkan?

Cucu baru sadar mobilnya tak lagi di lokasi saat ia keluar dari toilet. 

Dalam kondisi hujan, ia berkeliling mencari kendaraan mereka. 

Saat yakin mobilnya benar-benar pergi, ia segera menelepon suaminya.

“Dia panik dan menangis, tapi aku bilang, ‘tidak apa-apa, Bapak kabari titiknya, aku nyusul’,” kata Cucu.

Dengan keberanian, ia menghampiri sebuah bus yang sedang mengisi bahan bakar dan menceritakan keadaannya. 

Para kru bus menyambut dengan ramah dan bahkan memberikan tempat duduk untuknya. 

Salah satu kru rela jongkok agar Cucu bisa duduk dengan nyaman.

Pertemuan haru terjadi di KM 396. 

Suaminya langsung memeluk erat dengan rasa bersalah. 

Cucu, yang tetap tenang meski dalam situasi sulit, menganggap kejadian ini sebagai pengalaman berharga.

“Setelah delapan tahun mudik, ini pertama kalinya ada kejadian nyeleneh seperti ini,” ujarnya sambil tertawa.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Kisah-Kisah Ini?

Kedua cerita tersebut menunjukkan bahwa kelalaian kecil bisa berdampak besar. 

Tapi lebih dari itu, mereka menunjukkan ketangguhan, kesabaran, dan sikap saling memahami dalam hubungan keluarga. 

Di tengah kekacauan, cinta dan ketenangan menjadi penolong utama.

Sementara aparat terus mengingatkan pentingnya kewaspadaan selama perjalanan panjang, kisah-kisah ini menyentuh sisi kemanusiaan kita bahwa bahkan dalam situasi tidak biasa, empati dan keberanian bisa membawa seseorang pulang ke pelukan orang tercinta.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Istri Bingung Ketinggalan di Jalan Tol usai Isi Bensin, Suami Baru Sadar setelah 300 Km, Anak Tidur

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!