Berita Viral

5 Bayi Pontianak Dijual ke Singapura Seharga Rp 16 Juta, Dipesan Sejak Dalam Kandungan

Bayi-bayi malang ini, sebagian bahkan belum genap berusia tiga bulan, disiapkan untuk dijual dengan harga hingga Rp16 juta per anak. 

YouTube Tribunnews
BAYI DIJUAL - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribunnews, Rabu 16 Juli 2025, memperlihatkan Enam bayi tak berdosa berhasil diselamatkan dari jaringan perdagangan manusia lintas negara yang hendak mengirim mereka ke Singapura. Bayi-bayi malang ini, sebagian bahkan belum genap berusia tiga bulan, disiapkan untuk dijual dengan harga hingga Rp16 juta per anak. 

“Para pelaku sudah membentuk jaringan sejak sebelum bayi lahir. Ada yang memesan bayi dari dalam kandungan, membiayai persalinan, dan langsung mengambil bayi usai lahir,” terang Surawan.

Harga bayi yang dijual berada di kisaran Rp11 juta hingga Rp16 juta, tergantung kondisi dan usia bayi. 

Dari keterangan para tersangka, bayi-bayi tersebut akan 'diadopsi' di Singapura, meski kebenaran hal ini masih dalam pendalaman aparat.

Bagaimana Nasib Para Bayi yang Diselamatkan?

Setelah diselamatkan, keenam bayi tersebut dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih, Bandung, untuk pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum dititipkan ke tempat penampungan aman.

“Besok bayi-bayi itu kami serahkan ke penampungan setelah diperiksa kesehatannya,” ujar Surawan.

Namun hingga berita ini ditulis, Dinas Sosial Kota Bandung belum menerima informasi resmi dari pihak kepolisian. 

“Kami belum dapat laporan dari Polda Jabar. Akan kami telusuri lebih lanjut,” kata Irvan, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Bandung, Selasa (15/7/2025).

Mengapa Bayi-Bayi Ini Bisa Masuk dalam Jaringan Perdagangan Orang?

Kepolisian menduga bahwa sebagian bayi dijual oleh orang tuanya sendiri sejak dalam kandungan. 

Dalam beberapa kasus, orang tua menyetujui kehamilan mereka "dibiayai" oleh sindikat, dengan imbalan menyerahkan anak setelah lahir.

Fenomena ini memperlihatkan sisi kelam realitas sosial yang sering kali luput dari perhatian: kemiskinan dan ketidakberdayaan bisa membuat orang tua mengambil keputusan ekstrem. 

Polisi menyebut total sudah ada 24 bayi yang berhasil diidentifikasi sebagai korban jaringan yang sama.

“Kasus ini sudah berjalan sejak 2023. Kami yakin ada korban lain dan kemungkinan tersangka tambahan masih terbuka,” jelas Surawan.

• Minum Oli Bekas Bayi di Ngawi Meninggal Sempat Alami Pendaharan dari Hidung dan Kejang-kejang

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved