Berita Viral

Tangis Bocah Dirantai di Boyolali Hanya Diberi Singkong, Disiksa dan Memohon Pulang

Mereka tidak hanya dieksploitasi dan dipaksa hidup tanpa pendidikan, tetapi juga dirantai dan hanya diberi makan singkong rebus selama sebulan. 

YouTube Tribunnews
4 ANAK DIRANTAI - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribunnews, Selasa 15 Juli 2025, memperlihatkan Empat anak dari dua kabupaten berbeda ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah rumah di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Boyolali, Jawa Tengah. Mereka tidak hanya dieksploitasi dan dipaksa hidup tanpa pendidikan, tetapi juga dirantai dan hanya diberi makan singkong rebus selama sebulan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Empat anak dari dua kabupaten berbeda ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sebuah rumah di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Boyolali, Jawa Tengah. 

Mereka tidak hanya dieksploitasi dan dipaksa hidup tanpa pendidikan, tetapi juga dirantai dan hanya diberi makan singkong rebus selama sebulan. 

Kasus ini terbongkar setelah salah satu anak tertangkap mencuri kotak amal demi memberi makan adiknya yang kelaparan. 

Saat warga mengantar anak itu pulang, mereka mendapati tiga anak lain tidur di luar ruangan dengan kaki terikat rantai. 

“Mereka bilang jangan lapor siapa-siapa, takut dipukul,” ungkap Kepala Desa Mojo, Bagus Muhammad Mukhsin. 

Keempat anak kini berada dalam perlindungan Polres Boyolali dan tinggal sementara di rumah singgah. 

Sementara pelaku, seorang perempuan lanjut usia berinisial SP, telah diamankan polisi dan tengah diperiksa atas dugaan eksploitasi serta kekerasan terhadap anak.

Hidup di Gua Bertahun-tahun, Ibu dan 2 Anak Curhat Lebih Takut Manusia Daripada Ular

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Siapa Saja Anak-Anak Korban Eksploitasi Ini?

Dari Mana Asal Mereka dan Berapa Usianya?

Keempat anak yang menjadi korban adalah SAW (14) dan IAR (11) dari Kabupaten Semarang, serta MAF (11) dan VMR (6) dari Kabupaten Batang. 

Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Boyolali, bersama seorang perempuan lanjut usia bernama SP (65).

Anak-anak ini tidak bersekolah dan hidup dalam keterbatasan. 

Bahkan, menurut Kepala Desa Mojo, Bagus Muhammad Mukhsin, selama sebulan terakhir mereka hanya diberi makan singkong rebus. 

“Mereka tak pernah diberi nasi oleh pemilik rumah,” ujar Bagus pada Minggu (13/7/2025).

Sejak Kapan Mereka Tinggal Bersama Pelaku?

SAW dan IAR tinggal di rumah SP selama setahun terakhir, sedangkan MAF dan adiknya sudah dua tahun. 

Selama itu, mereka tidak mendapatkan pendidikan formal dan hidup dalam pengawasan SP yang dikenal tertutup dan keras.

Bagaimana Kasus Ini Terbongkar?

Mengapa MAF Mencuri Kotak Amal Masjid?

Peristiwa memilukan ini mulai terungkap ketika MAF kepergok warga sedang mondar-mandir di masjid Darussalam, Desa Kacangan, pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. 

Ia kedapatan mencuri uang kotak amal.

“FAF mencuri kotak amal karena tak tega melihat adiknya kelaparan dan berniat membeli makanan,” ungkap Bagus.

Warga kemudian mengantar MAF pulang. 

Namun mereka terkejut saat mendapati tiga anak lain tidur di luar ruangan, dalam kondisi kaki terantai.

Apa yang Dirasakan Anak-Anak Saat Ditemukan?

Anak-anak itu dalam kondisi trauma dan ketakutan. 

Mereka memohon agar tidak dilaporkan ke SP, karena takut mengalami kekerasan. 

“Mereka bilang, jangan bilang-bilang karena nanti dipukuli, dimarahi, dianiaya,” ujar Bagus.

Setelah mendengar pengakuan anak-anak, pihak desa langsung melaporkan kasus ini ke polisi dan membawa anak-anak ke tempat yang lebih aman.

Minum Oli Bekas Bayi di Ngawi Meninggal Sempat Alami Pendaharan dari Hidung dan Kejang-kejang

Apa yang Diketahui Tentang Sosok SP?

Siapa SP dan Bagaimana Karakternya?

SP, perempuan berusia 65 tahun yang tinggal di Dukuh Mojo RT 13 RW 05, dikenal sebagai pribadi tertutup dan sulit bersosialisasi. 

Menurut warga, ia sering menunjukkan sikap tidak menyenangkan, bahkan terhadap orang yang membantunya.

“Pernah warga membantu angkat jemuran saat hujan. Tapi SP malah tidak senang dan mencuci ulang bajunya,” cerita Bagus.

Apakah SP Menganut Keyakinan Tertentu?

Bagus menyebut bahwa SP memiliki keyakinan berbeda dari warga kebanyakan dan cenderung mendoktrin orang lain untuk mengikuti pandangan yang keras. 

“Mindset-nya keras. Dia suka memengaruhi orang untuk ikut aliran yang tidak umum,” ujarnya.

Bagaimana Kondisi Anak-Anak Sekarang?

Di Mana Mereka Tinggal dan Siapa yang Melindungi?

Setelah diselamatkan, keempat anak kini berada di bawah perlindungan Polres Boyolali. 

Mereka ditempatkan di rumah singgah milik pemerintah kabupaten untuk mendapatkan perlindungan sementara dan pemulihan psikologis.

“Untuk saat ini, mereka telah tinggal di tempat aman. Di rumah singgah Boyolali,” kata Bagus.

Apakah Anak-Anak Ingin Kembali ke Keluarga?

Ya, mereka menyampaikan keinginan kuat untuk pulang ke daerah asal masing-masing. 

Mereka merasa tidak sanggup lagi hidup dalam tekanan dan kelaparan.

“Mereka minta pulang. Katanya tidak tahan karena sering disiksa dan tidak diberi makan,” lanjut Bagus.

Apa Langkah Hukum Terhadap Pelaku?

SP telah diamankan pihak kepolisian dan kini tengah menjalani proses hukum atas dugaan eksploitasi dan penyiksaan terhadap anak-anak. 

Warga sekitar berharap SP dijatuhi hukuman setimpal.

“Anak dirantai, seperti binatang saja,” kata Bagus dengan nada geram.

Kasus ini mengingatkan kita bahwa eksploitasi anak masih menjadi masalah serius yang tersembunyi di balik tembok rumah biasa. 

Reaksi cepat warga, aparat desa, dan kepolisian patut diapresiasi. 

Namun, lebih dari itu, diperlukan sistem perlindungan anak yang lebih tanggap dan jaringan sosial yang lebih kuat untuk mendeteksi potensi kekerasan sejak dini.

Jika Anda mengetahui adanya kasus serupa di lingkungan sekitar, jangan ragu untuk melapor. 

Suara Anda bisa menjadi penyelamat bagi anak-anak yang tak berdaya.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sebulan Diberi Makan Singkong, 4 Bocah Boyolali Dirantai hingga Terpaksa Nyuri, Watak Pelaku Keras

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved