Berita Viral
RESMI Indonesia Impor Minyak dan Gas LPG dari AS hingga PT Pertamina Ambil Sikap
Pemerintah Indonesia resmi mengimpor minyak dan Gas LPG daro Amerika Serikat lengkap dengan penjelasan PT Pertamina.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pemerintah Indonesia resmi mengimpor minyak dan Gas LPG daro Amerika Serikat lengkap dengan penjelasan PT Pertamina.
PT Pertamina telah menandatangani nota kesepahaman untuk pembelian LPG, bensin, dan minyak mentah dari Amerika Serikat (AS). Demikian disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada Reuters pada Selasa (8/7).
Pembelian ini bagian dari negosiasi tarif impor dengan AS.
Tak hanya Pertamina, Airlangga mengatakan, FKS Group dan Sorini Agro Asia Corporindo juga telah menandatangani perjanjian untuk membeli jagung dari Cargill.
Sebelumnya Wakil Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan, pihaknya masih menunggu kelanjutan dari hasil negosiasi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan AS sebelum memutuskan membeli minyak dan LPG dari AS.
• Naik Tipis! Harga BBM Besok 10 Juli 2025 di SPBU Pertamina Seluruh Indonesia, Pertamina Beda Sendiri
Namun, Indonesia menyatakan komitmennya untuk membelanjakan hingga US$ 34 miliar atau sekitar Rp 551,1 triliun (asumsi kurs Rp16.209 per US$), dengan alokasi sekitar US$ 15,5 miliar atau Rp 251,24 triliun untuk sektor energi.
PT Pertamina dikabarkan telah menandatangani nota kesepahaman untuk pembelian LPG, bensin, dan minyak mentah dari Amerika Serikat (AS).
Demikian disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada Reuters pada Selasa (8/7). Pembelian ini bagian dari negosiasi tarif impor dengan AS.
Tak hanya Pertamina, Airlangga mengatakan, FKS Group dan Sorini Agro Asia Corporindo juga telah menandatangani perjanjian untuk membeli jagung dari Cargill.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan, pihaknya masih menunggu kelanjutan dari hasil negosiasi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan AS sebelum memutuskan membeli minyak dan LPG dari AS.
Namun, Indonesia menyatakan komitmennya untuk membelanjakan hingga US$ 34 miliar atau sekitar Rp 551,1 triliun (asumsi kurs Rp16.209 per US$), dengan alokasi sekitar US$ 15,5 miliar atau Rp 251,24 triliun untuk sektor energi.
Di sisi lain, VP Corporate Communication, PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menanggapi bahwa kerja sama dengan AS berupa optimalisasi penyediaan feedstock atau minyak mentah untuk ketahanan energi nasional.
"Serta potensi kerja sama lainnya dengan sektor kilang hilir," kata Fadjar kepada Kontan, Rabu (9/7).
Sebelumnya diberitakan Reuters pada Senin (7/7), Pemerintah Indonesia dan sejumlah perusahaan asal Amerika Serikat bakal meneken nota kesepahaman (MoU) senilai US$ 34 miliar pada Senin, waktu setempat. Kesepakatan tersebut mencakup sektor energi serta perdagangan komoditas pangan.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Pujo Setio mengungkapkan, beberapa perusahaan yang terlibat dalam penandatanganan termasuk PT Pertamina (Persero), ExxonMobil, dan Chevron.
UNGKAP Identitas Asli Salsa Erwina Hutagalung yang Viral Tantang Debat Ahmad Sahroni Soal Kata Tolol |
![]() |
---|
DAFTAR Harga Es Teler Kalina Ocktaranny Terbaru Viral Diburu Pembeli hingga Rela Antre Berjam-jam |
![]() |
---|
Strategi Baru Pemerintah Atasi Kenaikan Harga Beras Mahal Kini Tembus Rp 15.000 Per Kg |
![]() |
---|
INTIP Tarif Resmi Listrik PLN Terbaru 1 September 2025 Berlaku untuk Semua Golongan Pelanggan |
![]() |
---|
Resmi Dibuka! Seleksi PPPK Paruh Waktu 2025 Lengkap Panduan Cara Pengisian DRH yang Benar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.