Istri Galau Suami Kirim Uang Lebih Banyak, Ternyata Selingkuh demi Uang dari Janda Kaya

Bagaimana Perasaan Sang Istri di Tengah Krisis?

Pengakuan suaminya membuat Nyonya B terpuruk dalam dilema. 

Antara marah atas pengkhianatan itu, dan bingung karena uang tersebut memang membantu ekonomi keluarga yang sedang kesulitan.

“Saya ingin pergi saja, karena tidak bisa menerima perselingkuhan seperti itu. Tapi saya juga tak sanggup bercerai. Orang tua mertua terus menekan saya untuk punya anak laki-laki. Kalau saya hamil lagi, bagaimana kami bisa bertahan?” ucap Nyonya B dengan getir.

Ia merasa terjebak. Uang yang datang justru berasal dari pengkhianatan yang melukai harga dirinya. 

Namun, meninggalkan pernikahan bukanlah hal mudah terutama saat ekonomi menjadi alasan utama.

• 104 Jam Terjebak di Tengah Perang Iran-Israel, Wisatawan Asal Taiwan Tidak Pernah Menyesal ke Iran

Apa Kata Psikolog Tentang Kondisi Seperti Ini?

Psikolog Dr. Dinh Doan menyoroti dampak jangka panjang dari situasi seperti yang dialami Nyonya B. 

Menurutnya, sikap diam dan menerima justru bisa merusak kesehatan mental, serta menghancurkan harga diri perempuan.

“Jika kamu terus mengabaikannya, itu seperti menerima bahwa suamimu menjual tubuhnya demi uang. Tidak ada yang memberi sesuatu secara cuma-cuma,” ujarnya.

Dr. Doan mengingatkan bahwa jika hal ini terus dibiarkan, hubungan suami-istri akan kehilangan fondasinya. Setiap kedekatan akan dihantui rasa jijik dan kecurigaan.

“Bayangkan saat berhubungan intim, istri justru membayangkan suaminya melayani wanita lain demi uang. Itu menyakitkan. Kamu bisa miskin, tapi jangan sampai menjual harga diri,” tegasnya.

Apa yang Harus Dilakukan Seorang Istri dalam Situasi Seperti Ini?

Menurut Dr. Doan, Nyonya B harus segera berbicara serius dengan suaminya dan menetapkan batasan tegas. 

Ia menyarankan untuk mempertimbangkan solusi jangka panjang, seperti meminta suami pindah kerja ke lokasi yang lebih dekat demi membangun kembali hubungan dan menjaga keluarga.