Nafsu Bejat Wakil Kepala Sekolah! Oknum Wakil Kepala SMP Negeri Kubu Raya Diduga Cabuli 5 Siswi

Kasus asusila yang dilakukan wakil kepala sekolah inipun menjadi atensi oleh Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan.

Editor: Syahroni
Humas Polres Sambas
KASUS ASUSILA - Wakil Gubernur Kalbar memberikan atensi besar terhadap kasus dugaan asusila yang dilakukan oknum wakil kepala sekolah di SMP Negeri Kubu Raya. Krisantus meminta Dinas Pendidikan Kubu Raya segera bertindak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Oknum wakil kepala sekolah satu diantara SMP Negeri Kubu Raya diduga melakukan perbuatan tak senonoh pada muridnya.

Kelakuan bejar wakil kepala sekolah tersebut diduga dilakukan pada beberapa murid perempuannya.

Kasus asusila yang dilakukan wakil kepala sekolah inipun menjadi atensi oleh Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan.

Kasus pelecehan ini juga telah dilaporkan beberapa orangtua korban ke Polres Kubu Raya untuk ditindaklanjuti, Rabu (23/4/25).

Selain itu, beberapa warga juga langsung menghadap Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus untuk mengadukan kejadian pilu yang menimpa beberapa peserta didik di SMPN Kubu Raya ini, 3 Juli 2025 lalu.

Baca juga: KRONOLOGI Dua Petugas Damkar di Pontianak Tersengat Listrik saat Padamkan Api Kebakaran 3 Rumah

Kedatangan warga, terkait adanya kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum wakil kepala sekolah kepada lima siswi di SMPN Kubu Raya benar terjadi. 

Wagub Krisantus sangat prihatin atas dugaan kasus tersebut.

“Saya masih himpun kasus ini bersama kejari diduga SMP Kabupaten Kubu Raya diduga terjadi tindakan asusila dilakukan oleh oknum guru. Tentu saya sebagai Wakil Gubernur Kalbar, kalau ini benar terjadi, saya sangat menyayangkan Karena ini jelas mencoreng dunia pendidikan,”ungkapnya Krisantus.

Krisantus menegaskan, sekolah seharusnya menjadi ruang yang aman bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang, baik di tingkat SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.

Baca juga: DARI TUGAS Berujung Cabul: Oknum PNS Diduga Cabuli Anak UPT PSA Dinsos Kalbar Punya Tugas Bina Anak

“Karena orangtua murid di semua tingkatan menitipkan anaknya di sekolah untuk memperoleh pendidikan. Sampai terjadi hal-hal yang seperti dilaporkan kepada saya, tentu sangat disayangkan,”lanjutnya.

Ia mengungkapkan bahwa kasus tersebut kini sudah dilaporkan ke Polres Kubu Raya dan meminta agar Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya segera menindaklanjuti secara serius.

“Saya mengimbau kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya agar segera memproses hal ini, karena ini mencoreng dunia pendidikan"

"Jangan dibiarkan, saya pikir kalau ada tenaga honorer, tenaga pengajar atau guru yang melakukan tindakan asusila itu tidak ada toleransi,”imbaunya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan kembali pesan Gubernur Kalbar dalam pelantikan PPPK bahwa ada dua pelanggaran yang sama sekali tidak bisa ditoleransi oleh ASN, yaitu penyalahgunaan narkoba dan asusila.

“Pak Gubernur bersama saya kemarin menyampaikan waktu pelantikan P3K ada dua hal yang tidak boleh dilanggar. Bukan hanya guru tapi seluruh ASN"

"Satu, narkoba yang kedua asusila. Jadi dua persoalan ini tidak ada toleransi di Provinsi Kalbar. Tidak ada toleransi,”ungkapnya.

Krisantus juga menyoroti dugaan adanya atasan yang melakukan pembiaran atau bahkan melindungi oknum guru yang terlibat.

“Saya ingin Dinas Pendidikan Kubu Raya segera ambil tindakan, karena problem guru yang diduga melakukan tindakan pelecehan seksual dan juga tindakan atasan yang bersebutan yang diduga juga melakukan pembiaran bahkan memberikan perlindungan Ini tentu tidak dibolehkan. Tidak dibolehkan,”sorotnya.

Ia meminta pihak kepolisian untuk menjalankan proses hukum secara menyeluruh dan adil, mulai dari penyelidikan hingga ke tahap penuntutan.

Lebih lanjut, Krisantus menyebutkan bahwa pemerintah membangun sekolah di daerah-daerah terpencil seperti Retok untuk memastikan akses pendidikan merata.

Namun jika lingkungan sekolah justru tidak aman, tujuan tersebut akan gagal.

“Kalau ini terus terjadi tentu tidak ada lagi tempat aman bagi putra-putri kita untuk menempuh pendidikan, apalagi ini daerah terpecil di Retok sana,”katanya dalam video.

“Pemerintah mendirikan sekolah disana dalam rangka mendekatkan pelayanan pendidikan untuk masyarakat, agar masyarakat Retok Acim Bisa menempuh pendidikan di tingkat SMP"

"Tapi Kalau suasana pendidikan seperti ini tentu juga tidak akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Saya yakin itu jauh dari harapan kita,”tambahnya.

Sebagai penutup, ia meminta penegak hukum untuk memberikan tindakan hukum kepada pelaku dengan seadil-adilnya.

“Oleh karena itu, kalau ini terjadi maka saya ingin sekolah itu harus kita bersihkan dari tindakan-tindakan seperti ini, dan saya mendukung pihak kepolisian, aparat penegak hukum untuk menegakkan hukum seadil-adilnya memberikan tindakan hukum terhadap pelaku-pelaku juga melakukan tindakan asusila,” tutupnya.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved