Berita Viral

Bayar Sewa Rp 1 Juta untuk Hidup di Toilet Umum, Perjuangan Tumini Bertahan di Tengah Kota Surabaya

Perempuan 47 tahun itu menempati toilet berukuran 4x3 meter bersama ibunya, bukan semata karena pilihan, tetapi karena kebutuhan hidup yang mendesak. 

YouTube Tribunnews
HIDUP DI TOILET - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribunnews, Sabtu 5 Juli 2025, memperlihatkan Tumini perempuan 47 tahun itu menempati toilet berukuran 4x3 meter bersama ibunya, bukan semata karena pilihan, tetapi karena kebutuhan hidup yang mendesak. Sejak suaminya meninggal, Tumini meneruskan tugas mengelola toilet atas permintaan Jasa Tirta, sekaligus menjadikannya sumber penghasilan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hidup Tumini berubah drastis setelah kisahnya viral karena tinggal di sebuah toilet umum di Taman Ngagel Tirto, Surabaya. 

Perempuan 47 tahun itu menempati toilet berukuran 4x3 meter bersama ibunya, bukan semata karena pilihan, tetapi karena kebutuhan hidup yang mendesak. 

Sejak suaminya meninggal, Tumini meneruskan tugas mengelola toilet atas permintaan Jasa Tirta, sekaligus menjadikannya sumber penghasilan. 

Selain menjaga dan membersihkan toilet, ia membuka warung kecil di dalamnya demi menyambung hidup. 

Pendapatan harian yang dulunya bisa mencapai Rp200 ribu kini menurun drastis, sementara biaya listrik dan perawatan tetap harus ditanggung. 

Setelah kisahnya menyebar luas, Satpol PP menertibkan barang-barang mereka dan melarang penggunaan toilet sebagai tempat tinggal. 

Kini, Tumini hanya bisa berharap pada janji bantuan usaha dari pemerintah setempat sambil tetap menjaga toilet yang telah menjadi bagian dari hidupnya selama lebih dari satu dekade.

Tinggal di Bunker Demi Bertahan Hidup, Seorang Wanita Hemat Rp 24 Juta Sebulan

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Bagaimana Tumini dan Ibunya Bisa Tinggal di Toilet Umum?

Dari Lahan Becak ke Ponten Umum

Awalnya, kawasan Taman Ngagel Tirto adalah lahan kosong yang digunakan untuk parkir becak. 

“Dulu ada 400 becak parkir di sini,” kenang Tumini. 

Namun, sejak era Wali Kota Tri Rismaharini, area itu disulap menjadi ruang terbuka hijau. 

Karena warga kerap buang air di Sungai Jagir, sumber air bersih bagi warga Surabaya, maka dibangunlah toilet umum atau ponten.

Menjaga Toilet Sejak Suami Meninggal

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved