Remaja Gantung Diri

BREAKING NEWS - Remaja 18 Tahun Gantung Diri di Pontianak Barat, Sempat Telepon Sang Ayah soal Beras

Sebelum kejadian, korban sempat menangis di sebelah rumahnya tanpa diketahui penyebabnya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
REMAJA GANTUNG DIRI - Ilustrasi gantung diri. Remaja berinisial Y (18) ditemukan tewas akibat gantung diri di rumahnya di Jalan Atot Ahmad, Gang Padjajaran II, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, pada Minggu 29 Juni 2025 lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Warga Kota Pontianak tengah dihebohkan dengan dua kasus gantung diri dalam sepekan ini.

Pertama, seorang remaja berinisial Y (18) ditemukan tewas akibat gantung diri di rumahnya di Jalan Atot Ahmad, Gang Padjajaran II, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, pada Minggu 29 Juni 2025 lalu

Ibu korban, Ida (41) mengatakan tidak ada tanda-tanda masalah sebelum kejadian tragis tersebut. 

"Tidak ada itu, tidak ada masalah apa-apa di rumah. Memang waktu hari Minggu itu kita pergi, dia di rumah sama abangnya," ujar Ida saat ditemui di rumahnya pada Rabu 2 Juli 2025.

Sebelum kejadian, korban sempat menangis di sebelah rumahnya tanpa diketahui penyebabnya. 

Ia juga sempat menyampaikan niat ingin gantung diri kepada kakaknya dan mengambil tali lalu naik ke kamarnya. 

"Abangnya pikir dia cuma bercanda, makanya tidak terlalu menghiraukannya gitu," tambah Ida. 

Udara Malam di Pontianak Sangat Tidak Sehat, DLH : Jangan Keluar Jika Tak Mendesak

Merasa curiga karena suasana kamar sunyi dan gelap, kakak korban memeriksa ke atas dan menemukan korban telah tergantung di dalam kamar.

Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal dunia.

Ida menjelaskan bahwa anaknya adalah pribadi tertutup terhadap keluarga, meskipun dekat dengan teman-temannya. 

Beberapa jam sebelum kejadian, korban sempat menelepon ayahnya untuk menanyakan soal beras. 

"Pak, mau beli beras tidak? tanya korban. Ayahnya menjawab tidak perlu karena masih ada sisa beras sekitar dua kilogram di rumah," tutur Ida.

Korban diketahui sempat berhenti sekolah sebelum kenaikan kelas, namun telah mendaftar di SMA Koperasi dan berencana kembali melanjutkan pendidikan.

Ia juga bercita-cita untuk kuliah dan menjadi tentara.

“Dia itu anak baik, banyak kawan, suka nolong orang, dan pernah ikut damkar. Tapi memang dia anak yang suka memendam sendiri, nggak mau nyusahin orang tuanya,” kenang sang ibu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved