Begini Cara DLH Pantau Udara Pontianak, Pastikan Alat Pemantau Kualitas Udara Berfungsi
Usmulyono juga mengingatkan bahwa kualitas udara bersifat fluktuatif tergantung berbagai faktor seperti arah angin dan kelembaban.
Penulis: Ayu Nadila | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Sy. Usmulyono memastikan bahwa alat pemantau kualitas udara di simpang empat Jalan Ahmad Yani masih berfungsi dengan baik.
Meski tampak seperti alat ukur, ia menegaskan bahwa yang terlihat di lokasi tersebut hanyalah layar display, sementara alat pengukurnya berada di lokasi lain.
"Setahu saya, sampai saat ini alat-alat itu berfungsi karena kemarin dari pihak kementerian itu sudah memperbaikinya. Dan perlu dicatat bahwa barang itu bukan alat pengukur, itu hanya display. Alatnya itu berada di Kantor Camat Pontianak Tenggara yang kita kenal dengan AQMS," jelas Usmulyono.
Ia menambahkan bahwa data kualitas udara dapat dilihat secara real-time melalui sistem ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara), meskipun untuk analisis lebih rinci, data tetap harus diambil dari alat utama.
"Alat ini kualitas udaranya secara real time dapat kita lihat di ISPU-net. Tapi untuk pergerakan datanya, ini harus kami ambil dari alatnya langsung," ujarnya.
Pengambilan data dilakukan setiap delapan jam untuk mengetahui kondisi terkini kualitas udara.
"Per delapan jam kami ambil, kami dapat gambaran seperti ini. Tadi pagi dikatakan kualitas udara baik, nanti jam 4 sore kami tarik lagi," lanjutnya.
Usmulyono juga mengingatkan bahwa kualitas udara bersifat fluktuatif tergantung berbagai faktor seperti arah angin dan kelembaban.
Baca juga: Udara Malam di Pontianak Sangat Tidak Sehat, DLH : Jangan Keluar Jika Tak Mendesak
Ia menyebut bahwa dampak asap kebakaran dari daerah sekitar, seperti Kabupaten Kubu Raya, bisa mempengaruhi udara di Kota Pontianak.
"Udara ini kan fluktuatif, tergantung arah angin dan sebagainya. Bisa jadi dia jelek, bisa jadi baik. Kalau arah angin bertiup ke luar, berarti kota aman. Tapi kalau ke arah kota, dan kebakarannya di Kubu Raya, berarti kita bisa terhimbas," terangnya.
Meski demikian, hingga saat ini belum ditemukan adanya titik kebakaran lahan di wilayah Kota Pontianak.
"Kami selalu koordinasi dengan BPPD, dan sampai saat ini kami belum temukan adanya kebakaran lahan di Kota Pontianak," pungkasnya. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
70 Kasus DBD Terjadi di Kubu Raya Hingga Pekan ke-36, Tak Ada Korban Meninggal |
![]() |
---|
RSUD dr Soedarso Jadi RS Pertama di Kalbar, Miliki Izin Operasional Insinerator Limbah Medis |
![]() |
---|
Pantun Melayu Kapuas Hulu Resmi Dibukukan dan Telah Dilaunching |
![]() |
---|
Hari Tani Nasional, SPI Kalbar Sampaikan Tuntutan Skala Nasional dan Daerah |
![]() |
---|
Karantina PLBN Badau Sosialisasi Pencegahan Rabies Wilayah Perbatasan ke Tingkat SMAN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.