Kalender 2025

Tanggal 3 Agustus 2025 Memperingati Apa Saja? Ada Hari Kesadaran Sindrom Cloves

Hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian publik mengenai Sindrom Cloves, suatu penyakit bawaan yang langka.

Editor: Dhita Mutiasari
Freepik.com
KALENDER 2025 -- Grafis kalender tahun 2025 yang diupload Selasa (1/7/2025). Hari Kesadaran Sindrom Cloves diperingati secara global setiap tanggal 3 Agustus. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -  Inilah deretan hari besar nasional dan internasional yang diperingati setiap bulan Agustus

Diantaranya adalah pada tanggal 3 Agustus 2025 diperingati sebagai hari apa?

Berikut adalah hari besar nasional dan internasional yang diperingati pada tanggal 3 Agustus 2025:

Hari Kesadaran Sindrom Cloves

Hari Kesadaran Sindrom Cloves diperingati secara global setiap tanggal 3 Agustus.

Hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian publik mengenai Sindrom Cloves, suatu penyakit bawaan yang langka.

Hanya ada 200 kasus Sindrom Cloves yang teridentifikasi di seluruh dunia. Penyakit bawaan ini ditandai dengan kelainan pada tulang, persendian atau pembuluh darah.

Keluarga pengidap Sindrom Cloves terkadang tidak memiliki akses ke pengobatan yang efektif karena kurangnya informasi mengenai penyakit ini.

Adanya Hari Kesadaran Sindrom Cloves diharapkan juga dapat menginisiasi semakin banyak penelitian mengenai penyakit ini.

Tanggal 2 Agustus 2025 Memperingati Apa Saja? Ada Hari Pecahnya Perang Teluk II

Hari Pidjiguiti di Republik Guinea Bissau

Hari ini, rakyat Republik Guinea Bissau merayakan Hari Pidjiguiti. Republik Guinea Bissau merupakan sebuah negara kecil di bagian barat Benua Afrika.

Hari Pidjiguiti menandai peringatan pembantaian Pidjiguiti yang terjadi pada 3 Agustus 1959.

Pembantaian ini merupakan peristiwa bersejarah karena merupakan salah satu titik balik pergerakan kemerdekaan bagi Guinea Bissau dari kekuasaan Portugal.

Pada 3 Agustus 1959, para pekerja pelabuhan Pidjiguiti di Bissau dengan jumlah besar melakukan aksi mogok serta mengambil alih pelabuhan dan menutupnya. Mereka menuntut perbaikan kondisi kerja dan kenaikan gaji.

Aksi ini dipelopori oleh Partai Afrika untuk Kemerdekaan Guinea Bissau dan Tanjung Verde (PAIGC), sebuah organisasi penggerak kemerdekaan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved