Berita Viral

Retret Damai yang Berujung Teror, Siswa Kristen Diusir dan Vila Dirusak di Sukabumi

Video kejadian ini pun viral di media sosial, memperlihatkan aksi perusakan hingga simbol salib yang dijatuhkan dan digunakan untuk memecahkan kaca. 

YouTube Kristen Viral
TEROR RETRET - Foto ilustrasi hasil olah Kristen Viral, Senin 30 Juni 2025, suasana tenang sebuah retret rohani berubah menjadi mimpi buruk ketika sekelompok siswa Kristen dari Jakarta yang tengah beribadah di sebuah vila di Sukabumi, Jawa Barat, diserbu oleh massa pada Jumat 27 Juni 2025. Video kejadian ini pun viral di media sosial, memperlihatkan aksi perusakan hingga simbol salib yang dijatuhkan dan digunakan untuk memecahkan kaca. 

Ia mengaku sempat menegur penggunaan vila untuk kegiatan ibadah karena dianggap mengganggu.

"Pernah saat misa beberapa waktu yang lalu sampai ada 23 mobil serta menggunakan bis. Sudah kami tegur dan larang," jelas Hendra.

Namun hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemilik vila. 

Polisi pun belum merilis kronologi resmi ataupun tindakan hukum yang diambil.

Bagaimana Reaksi Publik dan Tokoh Politik terhadap Peristiwa Ini?

Siapa Saja yang Mengecam Tindakan Intoleran Ini?

Insiden ini menuai kecaman luas, terutama dari tokoh-tokoh politik dan aktivis. 

Ronald A Sinaga, calon Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), menyatakan kesiapannya untuk mendampingi pemilik vila secara hukum jika ingin menggugat pelaku pengrusakan secara perdata.

"Kepada pemilik villa, jika para anarkis nantinya sudah ketangkep dan mau lakukan gugatan perdata ganti rugi, silakan hubungi saya," tulis Ronald melalui akun Instagram @bro.ron.

Politikus PDIP, Muhammad Guntur Romli, juga angkat bicara. 

Ia menilai perusakan tersebut sebagai tindakan yang melawan hukum dan merusak kerukunan umat beragama.

"Ini main hakim sendiri, merusak, dan menyakitkan. Simbol salib digunakan untuk merusak? Bayangkan jika lafadz 'Allah' diperlakukan demikian, tentu umat Islam akan marah," tegas Guntur.

Ia menekankan pentingnya peran negara dalam menjamin kebebasan beribadah, tanpa harus selalu berkutat pada soal izin. 

Ia juga mendorong aparat untuk menangkap seluruh pelaku perusakan.

Tari Perpisahan Siswi SD di Lebak Tuai Sorotan, Antara Ekspresi Anak dan Batasan Budaya

Mengapa Aksi Intoleransi Terus Terjadi?

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved