Pelecehan di Panti Sosial Anak

KONDISI Terkini Para Korban yang Diduga Dilecehkan Oknum PNS di Panti Sosial Anak Pemprov Kalbar

AKP Agus Haryono mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan guna mengumpulkan bukti-bukti dari lokasi kejadian.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/KPAI
PELECEHAN SEKSUAL PSA - Ilustrasi pelecehan seksual terhadap anak. Polresta Pontianak mengungkap kondisi para korban kasus oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang di Kota Pontianak diduga melecehkan anak remaja perempuan penghuni Unit Pelaksana Teknis (UPT) Panti Sosial Anak (PSA) Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Polresta Pontianak resmi menerima laporan kasus oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diduga melecehkan anak remaja perempuan penghuni Unit Pelaksana Teknis (UPT) Panti Sosial Anak (PSA) Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat (Dinsos Kalbar) pada Kamis 26 Juni 2025.

Kasus ini viral di media sosial sampai menghebohkan warga Kota Pontianak sejak Jumat 27 Juni 2025 kemarin.

"Kemarin kita terima pengaduannya. Saat ini kami sudah melakukan penyelidikan dan pengumpulan bukti-bukti. Aduan ini sudah ditingkatkan ke laporan polisi," jelas Wakasatreskrim Polresta Pontianak, AKP Agus Haryono pada Sabtu 28 Juni 2025.

AKP Agus Haryono mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan guna mengumpulkan bukti-bukti dari lokasi kejadian.

Berdasarkan informasi sementara, jumlah korban diketahui sebanyak enam orang.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan untuk hasil perkembangannya akan disampaikan. Saat ini terdapat enam orang yang menjadi korban," ucap AKP Agus. 

AKP Agus juga mengungkap kondisi para korban masih dalam perasaan takut hingga telah dipindahkan dari UPT PSA Dinsos Kalbar.

"Saat ini para korbannya sudah dipindahkan dari UPT PSA karena takut," ungkap AKP Agus.

TERUNGKAP Ada 6 Korban Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum PNS di Panti Sosial Anak di Pontianak

KPAD Bantu Kirim Pendamping Korban

Penanggung jawab Divisi Kekerasan Seksual Terhadap Anak Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Pontianak, Ameldalia mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan UPTD P3A dan KPPAD Provinsi Kalbar untuk melakukan pendampingan terhadap korban.

"Kami mengutamakan keselamatan fisik dan pemulihan mental mereka (korban). Itu menjadi prioritas utama kami dalam proses pendampingan ini," ucap Ameldalia pada Minggu, 29 Juni 2025.

Ameldalia mengucapkan bahwa pihak kepolisian melalui tim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) telah melakukan kunjungan untuk memastikan korban dalam keadaan aman. 

Selain itu, ia menyebutkan bahwa terdapat lebih dari satu anak yang menjadi korban dan seluruhnya masih dalam pengawasan pihak terkait.

“Yang bisa disampaikan sejauh ini, kondisi anak korban sudah aman. Mereka lebih dari satu dan masih dalam pantauan kami. Kondisi sementara korban mengalami trauma,” jelas Ameldalia. 

KPAD Kota Pontianak menegaskan komitmennya untuk melindungi, mendampingi dan memulihkan kondisi anak-anak korban kekerasan seksual, serta memastikan proses hukum berjalan adil dan berpihak pada kepentingan terbaik anak.

Dugaan Pelecehan Seksual di Panti Sosial Anak Pontianak, Polisi Benarkan dan Masih Penyelidikan

Kronologi

Kronologi kejadian mengenaskan ini diceritakan salah satu ibu pelapor, SH.

SH merupakan ibu dari korban berinisial SR (17).

SH menyebut SR dilecehkan di sebuah hotel yang ada di Kota Pontianak pada Jumat, 13 Juni 2025 lalu oleh oknum PNS.

Awal kasus ini terkuak dimana anaknya sempat bercerita merasa kurang nyaman dan mulai tertekan akhir-akhir ini

SH menambahkan anaknya juga pernah menyebut adanya perlakuan yang tidak sesuai dari salah satu pengasuh.

Sementara itu, peristiwa tersebut terjadi ketika anaknya diajak untuk pergi ke sebuah hotel untuk menemani SN. 

"Anak saya bercerita pada saat itu, SN mengajak anaknya refreshing disalah satu hotel. Kemudian anaknya mengajak salah satu temannya untuk menemani dirinya, namun temannya tidak bisa ikut. Jadi pergilah anak saya pergi berdua dengan SN," ujar SH saat ditemui pada Sabtu, 28 Juni 2025.

SH menyebutkan bahwa anaknya dilecehkan dengan cara diraba, dipeluk dan memegang kemaluan anaknya tersebut. 

Lanjutnya, pada pagi harinya terduga pelaku melakukan kembali perbuatannya sama seperti yang dilakukan pada malam hari. 

"Ketika malam itu, anak saya sudah berontak karena tidak terima dilecehkan, pada paginya anak kemudian di paksa kembali, dan tetap tidak mau, memang tidak sempat disetubuhi, namun anak saya merasa dilecehkan dan melaporkanya kepada saya," ucap SH orang tua korban. 

Ibu korban bercerita awal memasukan anaknya yang ketiga dari tujuh bersaudara tersebut ke UPT PSA Dinsos Kalbar didasari oleh kondisi permasalahan di rumah tangga yang kurang stabil.

Berdasarkan keterangan anaknya, ia menuturkan peristiwa tersebut sudah sering dilakukan oleh SN kepada anak asuhnya yang berada di UPT PSA.

"Saat itu anak saya bercerita kalau bukan hanya dirinya yang menjadi korban, bahkan ada 10 orang anak yang juga sempat menjadi korban, namun baru anak saya yang bercerita dan baru kami yang melaporkan tindakan ini, karena hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi," kata SH.

Ia berharap agar terduga pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum, serta menegaskan bahwa harapannya bukan untuk menjatuhkan siapa pun, melainkan agar kejadian serupa tidak terulang dan menimpa anak-anak lainnya.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved