Berita Viral

Bocah Dipaksa Minum Tuak dan Merokok, Perjuangan Anak Korban Perundungan di Ciparay ke Jalur Hukum

Dalam video yang sempat viral, korban terlihat diceburkan ke sumur, wajahnya berlumuran darah, dan tubuhnya dipaksa menenggak tuak serta merokok. 

YouTube Tribunnews Depok
PERUDUNGAN BOCAH - Foto ilustrasi hasil olah Tribunnews Depok, Senin 30 Juni 2025, seorang anak 13 tahun di Ciparay, Kabupaten Bandung menjadi korban perundungan keji oleh tiga pelaku seusianya, hingga harus menahan luka fisik dan batin tanpa pernah mengadu pada orang tuanya. Dalam video yang sempat viral, korban terlihat diceburkan ke sumur, wajahnya berlumuran darah, dan tubuhnya dipaksa menenggak tuak serta merokok. 

Orang tua korban mengaku anak mereka kerap pulang dengan memar, namun selalu berdalih alasan lain seperti terjatuh.

“Itu kondisi korban alhamdulillah sih memang ini korban mungkin karakternya pemberani, tapi mungkin juga diancam pelaku atau gimana. Tapi yang jelas setiap kejadian itu tidak melapor ke orangtuanya,” ungkap Ade.

Hal ini mengindikasikan bahwa korban hidup dalam tekanan, baik fisik maupun psikis, yang membuatnya tidak berani bicara. 

Bekas luka di kepala korban masih terlihat saat dikunjungi.

Tari Perpisahan Siswi SD di Lebak Tuai Sorotan, Antara Ekspresi Anak dan Batasan Budaya

Apakah Ada Trauma yang Tersisa?

Meski secara fisik korban tampak pulih, secara psikologis trauma tetap menjadi kekhawatiran. 

Ade menekankan pentingnya pemulihan menyeluruh bagi korban.

“Secara kasat mata, tidak. Tapi mungkin ada secara psikis, ada tekanan karena menurut keluarga korban, korban itu beberapa kali pulang dengan memar,” jelasnya.

Bagaimana Tanggapan KPAD atas Kasus Ini?

KPAD memastikan akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. 

Pendampingan terhadap korban menjadi prioritas agar keadilan tidak hanya menjadi formalitas hukum, tapi benar-benar berpihak pada yang lemah.

“Intinya ingin pelaku dihukum sesuai proses yang berlaku. Saya kawal terus ini,” kata Ade.

Apa Pelajaran dari Kasus Perundungan Ini?

Kasus ini membuka mata kita bahwa perundungan bisa terjadi di mana saja, bahkan di lingkungan tempat anak seharusnya merasa aman. 

Kurangnya literasi masyarakat, serta rasa takut atau malu dari korban, membuat kekerasan kerap luput dari perhatian.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved