UPGRI Pontianak dan Kemenag Perkuat Nilai Pancasila bagi Guru Agama Lewat Seminar Moderasi
Suherdiyanto, menegaskan komitmen lembaga dalam membangun masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar) yang multikultural.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Universitas Persatuan Guru Republim Indonesia (PGRI) Pontianak bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pontianak menyelenggarakan seminar bertajuk “Implementasi Pembelajaran Agama Islam untuk Meningkatkan Nilai-nilai Pancasila”, pada Jumat 20 Juni 2025.
Kegiatan ini ditujukan bagi para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kota Pontianak, dan merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila.
Seminar dilaksanakan di Aula MAN 2 Pontianak dan dihadiri oleh Kepala Kemenag Kota Pontianak, Wakil Rektor II Universitas PGRI Pontianak, serta para guru PAI sebagai peserta. Adapun narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Divisi Pencegahan Satgaswil Kalbar Densus 88 Polri dan dosen Pendidikan Agama Islam UPGRI Pontianak.
Wakil Rektor II UPGRI Pontianak, Suherdiyanto, menegaskan komitmen lembaga dalam membangun masyarakat Kalimantan Barat (Kalbar) yang multikultural.
Ia menyatakan, sebagai perguruan tinggi, UPGRI Pontianak memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
"Agenda ini bagian upaya kita Universitas PGRI Pontianak untuk berkontribusi kepada masyarakat," ungkap Wakil Rektor II UPGRI Pontianak, Suherdiyanto.
Agenda tersebut pun dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pontianak, Ruslan. Dalam sambutannya, ia menyampaikan kegiatan PKM yang dilaksanakan oleh UPGRI Pontianak merupakan bagian dari upaya mendukung program Kementerian Agama tentang moderasi beragama.
Baca juga: Sidak Sekolah, Bahasan Pastikan SPMB Pontianak Bebas Kecurangan
"Moderasi beragama sangat penting diterapkan di Kalbar yang dikenal memiliki keragaman budaya dan agama," jelas Ruslan.
Salah satu narasumber, Mustiah, mendorong peserta seminar agar mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini, menurutnya, bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang berlandaskan semangat kebangsaan dan toleransi.
Sementara itu, Mursyid dari Densus 88 Polri menekankan pentingnya peran guru dalam memberikan pemahaman kepada siswa terkait bahaya radikalisme dan terorisme, terutama di era digitalisasi. Ia mengingatkan bahwa guru harus membekali siswa dengan literasi digital dan ajakan untuk bijak dalam menggunakan media sosial.
"Banyak konten di media sosial yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dapat diakses dengan mudah, dan hal ini berpotensi memengaruhi pola pikir siswa," katanya.
Menurutnya, pengenalan bahaya media sosial sejak dini sangat penting agar siswa tidak terpapar berita-berita atau propaganda yang mengarah pada ajakan untuk bergabung dengan kelompok atau organisasi yang bertentangan dengan ideologi bangsa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPGRI Pontianak dalam mendorong partisipasi aktif dosen dalam menangani berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan penguatan nilai kebangsaan. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Pengamat Hukum : Penggeledahan KPK Proses Biasa, Publik Harus Junjung Asas Praduga Tak Bersalah |
![]() |
---|
Sambut HUT ke-61, DPD Golkar Mempawah Gelar Pasar Murah: 1000 Paket Ludes Diserbu Warga |
![]() |
---|
DPD Golkar Mempawah Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Warga Antusias Manfaatkan Layanan |
![]() |
---|
Harga Emas Hari Ini di Pontianak Sabtu 27 September 2025 |
![]() |
---|
FTI Kalbar Sebut Olahan Tempe Pilar Penting Dalam Menu Sehat, Termasuk untuk Menu Program MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.