Pencarian Anak Hilang di Singkawang

MAKAM Rafa Fauzan Dibongkar untuk Otopsi di Singkawang! Ada Kejanggalan Pada Bagian Tubuh Korban

Proses otopsi ini menjadi langkah penting dalam mengungkap penyebab kematian Rafa Fauzan, yang menyita perhatian publik di Kota Singkawang, Kalbar.

|
Penulis: Widad Ardina | Editor: Marlen Sitinjak
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
RAFA FAUZAN DIOTOPSI - Meninggalnya Rafa Fauzan (1 tahun 11 bulan), anak di Singkawang yang sebelumnya dilaporkan hilang, masih menyisakan misteri sehingga ekshumasi dan otopsi jenazah harus ditempuh. Otopsi dilakukan di kawasan pemakaman Masjid Jami' At-Taqwa, Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat 20 Juni 2025 siang WIB. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Penyebab meninggalnya Rafa Fauzan (1 tahun 11 bulan), anak di Singkawang yang sebelumnya dilaporkan hilang, masih menyisakan misteri sehingga ekshumasi dan otopsi jenazah harus ditempuh.

Polres Singkawang melaksanakan proses autopsi terhadap jenazah Rafa Fauzan, yang sebelumnya ditemukan meninggal dunia pada Jumat 13 Juni 2025.

Proses otopsi dilakukan di kawasan pemakaman Masjid Jami' At-Taqwa, Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat 20 Juni 2025 siang WIB.

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, menyampaikan otopsi ini dilaksanakan dengan bantuan tim dari Biddokkes Polda Kalimantan Barat.

"Rangkaian dimulai dengan pembongkaran makam almarhum Rafa Fauzan. Tujuannya untuk membuat terang rangkaian tindak pidana dugaan pembunuhan terhadap korban," ujarnya.

Ia menambahkan, dari hasil diskusi awal bersama tim dokter forensik, kepastian waktu dan penyebab kematian baru akan diketahui setelah hasil otopsi keluar dalam waktu sekitar satu minggu ke depan.

"Kami belum bisa memastikan secara pasti waktu kematiannya. Tapi dari keterangan awal tim dokter, usia kematian korban sudah berjalan hampir kurang lebih satu minggu. Kita tunggu hasil resmi dari otopsi untuk kepastian lebih lanjut," ungkapnya.

AKP Deddi juga menjelaskan pelaksanaan otopsi ini dilakukan berdasarkan permohonan resmi dari pihak keluarga korban.

Permohonan tersebut diajukan melalui kuasa hukum keluarga dan diterima oleh penyidik beberapa hari sebelumnya.

SOSOK Mendiang Rafa Fauzan Anak Hilang di Singkawang di Mata Keluarga, Ayah: Selalu Hati-hati

"Otopsi ini kita lakukan atas dasar permintaan dari pihak keluarga melalui kuasa hukumnya. Surat permohonannya kami terima dan tindak lanjuti sesuai prosedur," pungkasnya.

Proses otopsi ini menjadi langkah penting dalam mengungkap penyebab kematian Rafa Fauzan, yang menyita perhatian publik di Kota Singkawang dalam beberapa pekan terakhir.

Deddi, mengatakan dari hasil visum luar sebelumnya, polisi menemukan sejumlah kejanggalan yang mendorong dilakukannya otopsi.

Di antaranya adalah adanya luka di bagian wajah serta kondisi luka pada tangan korban yang mencurigakan.

"Untuk visum luar ada beberapa temuan-temuan. Satu di antaranya bekas luka di bagian  wajah dan kondisi tangan," jelas Deddi.

Ia juga menambahkan pengakuan dari tersangka saat ini hanya menyebut dirinya menutup mulut dan hidung korban dengan tangan.

Namun, temuan dari visum awal tidak sepenuhnya mendukung pengakuan tersebut.

"Pengakuan dari tersangka sementara ini masih sebatas mendekap atau menutup mulut dan hidung korban menggunakan tangan. Tapi dari hasil visum luar, kita menemukan kejanggalan. Maka dari itu, dengan otopsi ini kita harap bisa membuat terang kejadian sebenarnya dalam kasus ini," lanjutnya.

Ancaman Hukuman Tersangka

Tersangka AB dalam kasus hilangnya Rafa Fauzan terancam penjara 15 tahun.

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, mengatakan penyidik menjerat tersangka dengan Pasal 80 Ayat (3) Jo Pasal 76 C UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak dan kekerasan terhadap anak hingga meninggal dengan ancaman penjara 15 tahun denda 3 milyar, serta Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, yang juga memiliki ancaman hukuman maksimal 15 tahun. 

Lebih lanjut, pihak kepolisian saat ini masih mendalami kemungkinan adanya unsur perencanaan dalam kasus ini.

"Awalnya tersangka mengaku spontan melakukan perbuatannya, tapi dari bukti-bukti yang kami temukan, ada indikasi ini sudah direncanakan. Di antaranya, tersangka sudah menyiapkan karung, mengenakan dua lapis baju, dan mengganti pakaian setelah meninggalkan TKP,” kata AKP Deddi Sitepu, Senin 16 Juni 2025.

Meski tersangka AB awalnya mengaku spontan melakukan perbuatannya, namun pihak kepolisian menemukan bukti yang mengarah pada unsur perencanaan.

"Ada indikasi kuat bahwa ini sudah direncanakan. Tersangka menyiapkan karung, mengenakan dua lapis baju, dan setelah kejadian mengganti pakaian. Ini sedang kami dalami," kata Deddi.

HUBUNGAN Keluarga dan Pelaku Kasus Rafa Fauzan Anak Hilang di Singkawang: Tidak Pernah Ada Masalah

Kapan Rekonstruksi?

Polres Singkawang memastikan akan  menggelar rekonstruksi terkait kasus meninggalnya Rafa Fauzan (1 tahun 11 bulan), setelah proses pemeriksaan terhadap tersangka AB tuntas.

Mengenai video viral yang beredar di media sosial, Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, menyatakan video tersebut belum diterima secara resmi oleh penyidik dan hanya beredar di kalangan masyarakat.

Dalam kronologi kejadian, tersangka AB yang saat itu sedang menebas melihat korban di depan rumah pengasuhnya. 

Kemudian, AB meraih dan memeluk korban. Kemudian menutup wajah korban dengan tangan kosong hingga menyulitkan pernapasan.

"Setelah itu tersangka AB membawa korban ke rumahnya yang berjarak tidak terlalu jauh. Karena korban masih menangis, tersangka mengambil potongan busa dari kursi rusak dan menyumpalkannya ke mulut korban.”

“Setelah suara korban tidak terdengar lagi dan tubuhnya mulai lemas, barulah dimasukkan ke dalam karung, dibawa menggunakan sepeda ke area pemakaman," jelas AKP Deddi, Senin 16 Juni 2025.

Tersangka menggunakan sepeda yang sama dari awal kejadian hingga penangkapan. 

Lebih lanjut terkait keadaan korban masih hidup saat dibuang, Deddi menerangkan dari pengakuan tersangka mengatakan, korban masih bergerak.

"Tapi kami belum bisa memastikan apakah saat itu korban masih hidup atau tidak," katanya.

Deddi menyampaikan pihaknya terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap AB, tersangka kasus hilang dan meninggalnya balita Rafa Fauzan (1 tahun 11 bulan) di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar). 

"Masih kami lakukan pemeriksaan. Sejumlah keterangan dari tersangka masih berubah-ubah dan belum sepenuhnya konsisten. Jadi kami masih terus menyinkronkan antara pengakuan tersangka dan bukti CCTV yang ada," ujar Deddi Sitepu, Senin 16 Juni 2025.

Terkait kondisi kejiwaan, pihak kepolisian menyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis internal Polres, tersangka masih dalam kondisi sehat secara fisik dan psikis. 

"Cara komunikasi tersangka normal, belum ada indikasi gangguan kejiwaan," katanya.

Terkait dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini, AKP Deddi menegaskan sejauh ini tersangka tetap konsisten mengaku melakukan perbuatan tersebut seorang diri, tanpa bantuan siapa pun, dan menggunakan tangan kosong.

"Dari keterangan tersangka sampai dengan saat sekarang masih tetap konsisten bahwa melakukannya dengan sendiri dan menggunakan tangan kosong," kata Deddi Sitepu.

KLARIFIKASI Keluarga Rafa Fauzan Anak Hilang di Singkawang soal Isu Tolak Autopsi Jenazah

Jejak Kasus

Rafa Fauzan (1 tahun dan 11 bulan) yang dilaporkan hilang sejak, Selasa 10 Juni 2025, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, Jumat 13 Juni 2025 sekitar pukul 04.00 dini hari WIB.

Rafa Fauzan ditemukan di depan pintu Masjid Jami Husnul Khatimah, Jalan Veteran, Kelurahan Sekip Lama, Singkawang Tengah, Kalimantan Barat (Kalbar).

Adapun titik awal Rafa Fauzan dilaporkan hilang atau rumah keluarga, di Gang Kapas, Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Kalbar. 

Jarak antara dua tempat tersebut sekitar 3,5 km dengan perjalanan 7-9 menit menggunakan kendaraan.

Orang dewasa menempuh jarak tersebut dengan jalan kaki diperkirakan memakan waktu sekitar 30-40 menit.

Rafa Fauzan dilaporkan hilang sejak, Selasa 10 Juni 2025. 

Sejak saat itu keluarga, warga dan petugas telah melakukan pencarian siang dan malam di berbagai tempat.

Para pencari menyisir berbagai tempat termasuk kolong rumah warga, saluran dan semak di sekitar rumah. Namun, tidak membuahkan hasil.

Setelah tiga hari tiga malam pencarian, Rafa Fauzan ditemukan meninggal dunia di depan pintu Masjid Jami Husnul Khatimah, Jalan Veteran, Kelurahan Sekip Lama, Singkawang Tengah, Kalimantan Barat (Kalbar).

Rafa Fauzan ditemukan dengan ciri-ciri yang sama sebelum hilang, berbaju kaos biru serta mengenakan popok.

Saat itu, jamaah yang hendak melaksanakan sholat subuh dikejutkan dengan sosok jenazah korban dengan keadaan telentang. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved