Warga Pontianak Keluhkan Sulitnya Daftar SD, Edi Kamtono Kaget Sekolah Terapkan Antrean 30 Sehari
Madi, warga Pontianak Timur mengaku harus datang ke sekolah sejak pagi buta demi mendapatkan nomor antrean.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak tak bisa menyembunyikan kekesalannya terhadap sekolah-sekolah yang membuat kebijakan dengan membatasi antrean pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Saat diwawancarai Tribun Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyayangkan adanya pembatasan antrean dan mengaku baru mengetahui praktik tersebut.
Akibat adanya pembatasan nomor antrean itu, banyak orangtua mengeluh.
Padahal negara telah mewajibkan untuk wajib belajar 9 tahun.
Edi Kamtono menegaskan pelaksanaan SPMB seharusnya berjalan inklusif karena seluruh anak di Pontianak memiliki hak yang sama untuk mengakses pendidikan.
Baca juga: WADUH! Ombudsman Temukan 6 Masalah Saat Daftar Sekolah, Siswa Titipan hingga Pungli di Kalbar
Sejumlah sekolah diketahui menerapkan sistem antrean dengan kuota nomor terbatas, sehingga menyulitkan warga dalam mendaftarkan anak mereka.
Madi, warga Pontianak Timur mengaku harus datang ke sekolah sejak pagi buta demi mendapatkan nomor antrean.
“Hari pertama saya datang jam 8 pagi, petugas bilang nomor antrean sudah habis. Katanya kuotanya hanya 30 orang perhari,” ungkapnya, Rabu 18 Juni 2025.
Keesokan harinya, ia datang lebih awal pukul 06.30 pagi, namun kembali kehabisan antrean.
Ia sempat mencoba ke sekolah lain yang terdekat, tetapi tetap tidak berhasil karena kuota di sana juga telah penuh.
Setelah beberapa hari mencoba, ia akhirnya berhasil mendapatkan nomor antrean pada hari Rabu.
Keluhan serupa disampaikan Feri, warga Pontianak Barat.
Ia juga gagal mendapatkan antrean saat datang pukul 08.00 pagi karena kuota sudah habis.
“Di sekolah pertama kuotanya hanya 50 orang, saya coba ke sekolah lain kuotanya 30 orang. Akhirnya saya datang lagi ke sekolah pertama pukul 05.30 pagi dan berhasil dapat antrean pertama,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyayangkan adanya pembatasan antrean dan mengaku baru mengetahui praktik tersebut.
“"Ngga boleh itu, Ngga ada nomor antrian, ini baru saya dengar, saya akan cek, harusnya tak boleh, diterima dulu semuanya," tegas Edi.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Bebby Nailufa Imbau Warga Waspada dan Minta Pihak Terkait Tindak Pelaku Peredaran Uang Palsu |
![]() |
---|
Pemkot Sidak Dapur Mbg, Dari 139 Sekolah, 40 Ribu Siswa Nikmati Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Windy Prihastari Selesaikan Ujian Proposal Disertasi, Angkat Isu Strategis Desa Wisata Kalbar |
![]() |
---|
Harga Emas Antam Logam Mulia Terbaru: Cek Update Buyback & Tren Investasi |
![]() |
---|
Puslitbang Polri Laksanakan Evaluasi Kendaraan Dinas Operasional di Polresta Pontianak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.