Pencarian Anak Hilang di Singkawang
Ketua DPRD Singkawang Desak Penegakan Hukum Tegas atas Kasus Kematian Rafa Fauzan
Ia menegaskan tindakan keji yang merenggut nyawa anak tak berdosa seperti Rafa harus menjadi perhatian serius semua pihak,
Penulis: Widad Ardina | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WIDAD ARDINA
JENAZAH RAFA FAUZAN - Suasana haru saat jenazah korban Rafa Fauzan yang keluar dari ruangan medis usai dilakukannya visum, pada Jumat 13 Juni 2025. Wakil Ketua DPRD Kota Singkawang, Mubarak turut empati dan serukan pentingnya penegakan hukum yang adil terkait kasus meninggalnya Rafa Fauzan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Tragedi wafatnya Rafa Fauzan (1 tahun 11 bulan) yang hilang selama 3 hari dan ditemukan tergeletak dalam keadaan meninggal dunia, terus menuai duka dan keprihatinan dari berbagai pihak.
Ketua DPRD Kota Singkawang, Sujianto, turut menyampaikan empatinya sekaligus menyerukan agar aparat penegak hukum menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.
“Kita lihat antusias masyarakat sangat-sangat prihatin dengan kejadian seperti itu, kenapa sampai ada orang yang tega menghilangkan nyawa seperti itu kepada anak kecil ini,” ucap Sujianto, Sabtu 14 Juni 2025.
Ia menegaskan tindakan keji yang merenggut nyawa anak tak berdosa seperti Rafa harus menjadi perhatian serius semua pihak, terutama aparat penegak hukum.
“Kita minta kepada aparat kepolisian untuk tindak tegas sesuai hukum yang berlaku. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali. Ini sangat menyayat hati,” tegasnya.
Sujianto juga mengapresiasi solidaritas dan empati yang ditunjukkan masyarakat Singkawang atas tragedi ini.
Ia berharap tragedi serupa tidak terjadi kembali.
Penegakan Hukum yang Adil
Wakil Ketua DPRD Kota Singkawang, Mubarak, turut menyuarakan empati dan seruan atas pentingnya penegakan hukum yang adil terkait kasus meninggalnya Rafa Fauzan.
"Yang jelas, keprihatinan sangat besar kami sampaikan kepada keluarga almarhum Rafa. Ini adalah kehilangan yang menyayat hati, terlebih lagi karena korban adalah seorang bayi yang masih balita, masih berusia dua tahun," ujar Mubarak, saat dihubungi tribunpontianak.co.id, pada Sabtu 14 Juni 2025.
Ia menyoroti masyarakat Singkawang juga ikut merasakan duka mendalam. Banyak warga, kata dia, bahkan tak kuasa menahan tangis saat melihat foto Rafa yang beredar di media sosial.
"Anak sekecil itu, yang masih suci, meninggal dengan cara yang tidak wajar. Warga Singkawang semua ikut bersedih. Saya membaca komentar-komentar netizen, banyak yang menangis saat melihat wajah Rafa di media sosial," ungkapnya.
Mubarak juga menekankan pentingnya kelancaran proses investigasi dan penegakan hukum agar penyebab meninggalnya korban dapat segera diketahui secara jelas dan tuntas.
"Harapan kami, proses hukum dan investigasi dapat berjalan dengan lancar untuk mengungkap penyebab meninggalnya bayi tersebut. Ini penting agar keadilan benar-benar bisa ditegakkan,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan doa dan penghormatan terakhir untuk Rafa.
“Semoga bayi yang telah meninggal ini mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Kita semua kehilangan," ucapnya.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
Rekomendasi untuk Anda
Berita Terkait: #Pencarian Anak Hilang di Singkawang
Apa Kejanggalan di Rekonstruksi Kasus Rafa Fauzan Singkawang? Ayah Korban Soroti Beda Hasil Autopsi |
![]() |
---|
FAKTA Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Rafa Fauzan Singkawang, Kejanggalan hingga Tangis Keluarga Pecah |
![]() |
---|
HASIL Rekonstruksi Kasus Rafa Fauzan Singkawang! Peragakan 28 Adegan Tapi Keluarga Cium Kejanggalan |
![]() |
---|
JERITAN Ayah Rafa Singkawang! Ingin Main Hakim Sendiri Saat Saksikan Rekonstruksi Pembunuhan Anaknya |
![]() |
---|
Cukup Anakku Saja! Ayah Balita Korban Pembunuhan di Singkawang Ungkap Kejanggalan Rekonstruksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.