Pencarian Anak Hilang di Singkawang

Pengamat Hukum Herman Hofi Munawar: Motif dan Potensi Keterlibatan Pihak Lain Harus Diperhatikan

Ia juga menuturkan, dalam konteks penanganan anak memerlukan sinergi antara keluarga, masyarakat, pemerintah daerah, dan penegak hukum. Dengan memform

TribunPontianak.co.id/Widad Ardina
MASJID JAMI HUSNUL KHATIMAH - Di pintu Masjid Jami Husnul Khatimah di Jalan Veteran, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Jumat 13 Juni 2025 dinihari ditemukan bocah laki laki yang diduga Rafa Fauzan yang dilaporkan hilang beberapa hari lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Rafa Fauzan (1 tahun 11 bulan) yang dikabarkan hilang dari Selasa 10 Juni 2025  berhasil ditemukan pada Jumat 13 Juni 2025 dalam kondisi meninggal dunia.

Penemuan korban di depan pintu Masjid Jami Husnul Khatimah, Jalan Veteran, Kelurahan Sekip Lama, Kota Singkawang Tengah, Kalimantan Barat.

Korban berhasil ditemukan sekitar pukul 04.00 WIB dini hari.

Menanggapi hal itu, Pengamat Kebijakan dan Hukum, Herman Hofi mengatakan kasus ini merupakan cerminan buram kehidupan anak-anak dan hal ini menjadi sangat penting bagi semua pihak terkait pentingnya upaya kolektif untuk melindungi anak-anak. 

Ia juga menuturkan, dalam konteks penanganan anak memerlukan sinergi antara keluarga, masyarakat, pemerintah daerah, dan penegak hukum. Dengan memformulasikan langkah-langkah pencegahan yang kuat, respons yang cepat.

Inilah Lokasi Penemuan Bocah Singkawang Hilang di Pintu Masjid Jami Husnul Khatimah

“Tentu dengan penegakan hukum yang tegas, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak dan mencegah tragedi serupa terulang kembali,” katanya kepada tribunpontianak.co.id, Jumat 13 Juni 2025.

Komitmen bersama untuk melindungi anak menurutnya adalah kunci utama dalam membangun masa depan yang lebih baik. 

“Diperlukan action yang kongkrit bukan hanya omon-omon, apa lagi bersifat pencitraan,” tegasnya.

Dikatakannya lagi, kejadian semacam ini bukan hanya persoalan bagi keluarga semata, tetapi juga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. 

“Untuk mengatasi dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan, diperlukan langkah-langkah komprehensif dari semua pihak terutama pemda dan Komisi perlindungan Anak,” ujarnya.

Menurutnya, Pemda dan Komisi perlindungan anak dan kepolisian hendaknya memiliki SOP yang jelas dan responsif dlm penanganan laporan anak hilang, termasuk pengerahan sumber daya yang cepat. 

“Harusnya membentuk tim khusus yang terlatih untuk menangani kasus anak hilang, dengan keahlian dalam investigasi dan penanganan psikologis keluarga korban. Tentu saja yang tidak kalah pentingnya melakukan investigasi mendalam dan komprehensif terhadap setiap kasus hilangnya anak, tidak hanya berfokus pada penemuan jasad tetapi juga pada penyebab kematian dan potensi keterlibatan pihak lain,” jelasnya.

Untuk itu, ia berharap agar pihak terkait segera membangun koordinasi dan kaloborasi yang kuat melalui dinas sosial, dinas pendidikan, tokoh masyarakat, dan lembaga perlindungan anak dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus anak hilang.

“Kelemahan kita selama ini koordinasi dan kaloborasi tidak kongkret,” tutupnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved