Wabup Mempawah Apresiasi Program Energi Muda Kalbar Libatkan Pemuda untuk Masa Depan
Peluncuran ini ditandai dengan penanaman ratusan bibit mangrove oleh Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, mewakili Gubernur Kalbar.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH – Arah baru pembangunan Kalimantan Barat mulai tampak nyata. Dalam rangka mempercepat akselerasi pembangunan daerah sesuai RPJMD Kalbar 2025–2030, Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Disporapar Kalbar meluncurkan dua program unggulan yang menyatukan semangat pemuda dan pelestarian lingkungan.
Program tersebut adalah Energi Muda (ENDA) Kalimantan Barat dan Pencanangan Gerakan Wisata Bersih (GWB). Kegiatan ini digelar di Kawasan Ekowisata Mempawah Mangrove Park, Selasa 10 Juni 2025.
Program ENDA dirancang sebagai wadah pemberdayaan pemuda sekaligus penguatan sektor pariwisata berkelanjutan, sementara GWB menekankan pentingnya kebersihan dan konservasi dalam pengelolaan destinasi wisata.
Peluncuran ini ditandai dengan penanaman ratusan bibit mangrove oleh Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, mewakili Gubernur Kalbar.
Wakil Bupati Mempawah yang turut hadir menyambut baik peluncuran program ini, terutama karena berkaitan langsung dengan upaya mencegah abrasi di kawasan pesisir.
“Kami bersyukur lahan timbul di kawasan ini dimanfaatkan untuk konservasi mangrove. Harapannya program Energi Muda ini tidak berhenti di sini, melainkan berkelanjutan, demi masa depan anak cucu kita,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar seremoni, kegiatan ini juga menggambarkan sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat. Ketua Mangrove Park, Syafarudin, menjelaskan bahwa partisipasi anak muda menjadi salah satu kunci keberhasilan perawatan mangrove.
“Pelajar dan mahasiswa selalu terlibat dalam setiap kegiatan CSR dan penanaman. Mereka membantu proses lebih cepat, dan itu penting untuk keberlanjutan kawasan ini,” katanya.
Baca juga: Windy Bersama Pegiat Mangrove di Mempawah Edukasi Eco Nipah sebagai Alternatif Pengganti Plastik
Mangrove Park kini telah berkembang hingga 56-60 hektare di Desa Pasir, Mempawah. Meski penanaman tidak dilakukan setiap hari, perawatan dilakukan secara rutin, termasuk pengangkatan sampah dan benda asing yang mengganggu pertumbuhan pohon.
Menariknya, kawasan ini tidak hanya menjadi lokasi konservasi, tetapi juga pusat pembelajaran terbuka bagi publik. Pemantauan ketat dan pemeliharaan rutin menjadikan mangrove yang ditanam tetap tumbuh sehat.
“Di tempat lain kadang tanam, lalu ditinggal. Di sini kami terus pantau agar tidak gagal,” tegas Syafarudin. (*)
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!
BPK RI Awali Pemeriksaan Tematik Lingkungan Hidup, Pemprov Kalbar Tegaskan Komitmen Transparansi |
![]() |
---|
Gubernur Ria Norsan Terima Audiensi PWI Kalbar, dan Siap Perkuat Sinergi |
![]() |
---|
Dilantik Jadi Kepala UPT Puskesmas, dr Toni Fokus Perkuat Layanan ke Masyarakat |
![]() |
---|
Pemkab Sanggau Intensifkan Pemberian Vaksin Anti Rabies, Tersedia 18 Ribu Dosis |
![]() |
---|
ESyar KTI 2025 di Pontianak, Bukan Sekadar Seremonial tapi Momentum Perkuat Ekonomi Syariah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.