Parapreneur Bangkit! FEB Untan Dukung UMKM Difabel Lewat Legalitas dan Peningkatan Kapasitas Usaha

“Para parapreneur adalah pejuang ekonomi yang luar biasa. Dengan keterbatasan fisik, mereka tetap memilih berdiri, berjuang, dan berusaha. Kami menyam

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
FOTO BERSAMA - Semangat kemandirian dan pemberdayaan ekonomi terlihat nyata dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang digelar oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura (FEB Untan). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Semangat kemandirian dan pemberdayaan ekonomi terlihat nyata dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang digelar oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura (FEB Untan). 

Bertempat di Aula Dinas Koperasi dan UMKM Kalbar Pontianak, Rabu 11 Juni 2025, program ini mengusung tema “Pemberdayaan UMKM Penyandang Disabilitas Melalui Pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Peningkatan Kapasitas Usaha.”

Kegiatan ini menyasar para pelaku UMKM penyandang disabilitas—yang disebut dengan istilah parapreneur—guna meningkatkan legalitas usaha sekaligus kapasitas wirausaha mereka agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Program yang digagas oleh tim dosen FEB Untan, yakni Erni Panca Kurniasih, Yarlina Yacoub, Erna Listiana, Metasari Kartika, dan Sisi amalia menjadi langkah konkret kampus dalam mendorong inklusi ekonomi di Kalimantan Barat

Adapun yang menjadi narasumber memberikan materi pada kegiatan tersbut yakni Yarlina Yacoub dan Erna. 

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Barat, Junaidi.

Rayakan Idul Adha, Golden Tulip Pontianak Bagikan Daging Kurban Untuk Saling Berbagi Antar Karyawan

“Para parapreneur adalah pejuang ekonomi yang luar biasa. Dengan keterbatasan fisik, mereka tetap memilih berdiri, berjuang, dan berusaha. Kami menyambut baik langkah FEB Untan yang mendorong mereka menjadi pelaku usaha formal yang legal dan berdaya,” ujar Junaidi dalam sambutannya.

Menurut Erni Panca Kurniasih selaku ketua tim pengabdian, kegiatan ini tidak hanya fokus pada pendampingan administrasi pembuatan NIB, tetapi juga meliputi pelatihan strategi pemasaran, manajemen keuangan sederhana, dan pengembangan produk.

“Kami ingin para parapreneur tidak hanya memiliki legalitas, tapi juga mampu bersaing secara sehat dan kreatif. Dengan memiliki NIB, para pelaku usaha difabel bisa mendapatkan akses permodalan, pelatihan lanjutan, bahkan mengikuti program pemerintah yang sebelumnya sulit dijangkau,” kata Erni.

Dalam kegiatan ini, tim FEB Untan menargetkan terbitnya delapan NIB baru untuk parapreneur di Kota Pontianak

Proses pendampingan dilakukan secara langsung dan personal, mengingat banyak peserta yang belum terbiasa mengakses platform digital atau memahami alur birokrasi pendaftaran NIB.

Yarlina Yacoub, anggota tim lainnya, menambahkan bahwa program ini juga membuka ruang bagi parapreneur untuk saling berbagi semangat dan pengalaman dalam membangun usaha.

“Ketika parapreneur saling bertemu dan berbagi, tumbuh harapan baru. Mereka menyadari bahwa mereka tidak sendiri dan mereka bisa berhasil. Inilah kekuatan komunitas,” ujarnya didampingi ole Ketua Panitia dan Sekretaris Metasari dan Sisi.

Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa pemberdayaan ekonomi inklusif bukan sekadar wacana, melainkan aksi nyata. 

Dengan dukungan kampus, pemerintah, dan komunitas, para parapreneur kini mendapat pijakan lebih kuat untuk tumbuh dan berkembang.

“Kami ingin parapreneur tidak hanya bertahan, tapi tumbuh. Karena dalam setiap keterbatasan, ada potensi besar yang siap mewarnai ekonomi kreatif Indonesia,” tutupnya penuh semangat. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved