H-3 Idul Adha, Permintaan Hewan Kurban di Kubu Raya Masih Sepi
Model kerja sama yang diterapkan memungkinkan peternak menyerahkan kambing lebih dulu, lalu hasil penjualan dibagi sesuai kesepakatan.
Penulis: Ayu Nadila | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Menjelang Hari Raya Idul Adha, sejumlah peternak hewan kurban mulai merasakan penurunan daya beli masyarakat.
Salah satunya adalah Moh. Jaelani, pemilik peternakan kambing yang berjualan di Jalan Jenderal Ahmad Yani II, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa 3 Juni 2025.
Menurut Jaelani, penjualan hewan kurban tahun ini lebih lambat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hingga tiga hari menjelang lebaran, ia baru berhasil menjual satu ekor kambing.
“Biasanya di tiga hari sebelum lebaran itu sudah banyak yang beli. Tahun-tahun sebelumnya, penjualan saya bisa sampai 20 ekor di waktu seperti ini. Tapi sekarang baru satu ekor. Saya rasa ada penurunan, mungkin karena faktor ekonomi,” ujar Jaelani kepada tribunpontianak.co.id.
Jaelani menyediakan berbagai pilihan hewan kurban, mulai dari kambing jantan hingga betina dengan harga yang disesuaikan kemampuan konsumen.
“Harga kambing betina mulai dari Rp1.700.000. Tapi untuk betina tidak kami simpan di kandang sini, kami arahkan langsung ke kandang mitra atau diantar ke rumah konsumen,” jelasnya.
Sementara untuk kambing jantan, harga berkisar antara Rp2.000.000 hingga Rp2.500.000.
“Kalau yang besar, bisa sampai 50 kilogram. Per kilonya sekitar Rp110.000. Tapi ada juga yang lebih murah, tergantung ukuran dan tanduk kambingnya,” tambahnya.
Baca juga: Bawa Sabu 0,93 Gram, Polres Kubu Raya Amankan Pria di Rasau Jaya
Peternakan yang dikelola Jaelani bekerja sama dengan peternak lokal dari Kecamatan Terentang Hulu, Kabupaten Kubu Raya.
Model kerja sama yang diterapkan memungkinkan peternak menyerahkan kambing lebih dulu, lalu hasil penjualan dibagi sesuai kesepakatan.
Dalam hal perawatan, Jaelani mengutamakan kualitas dan kesehatan hewan.
“Kami kasih air campuran EF4 dan tetes tebu untuk stamina. Rumput yang diberikan juga kami pilih yang tidak terlalu panjang agar mudah dicerna,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar bisnis, Jaelani menganggap penjualan hewan kurban sebagai bagian dari ibadah.
“Saya menjual hewan bukan hanya berdagang, tapi juga beribadah. Harta itu titipan, dan kurban adalah bentuk pengorbanan dan rasa syukur kita,” tuturnya.
Ia juga membuka peluang kerja sama bagi masyarakat yang ingin beternak bersama.
9 Layanan Publik Digital Kabupaten Sanggau Kalbar, Laporan Siber hingga SIAP Sekolah |
![]() |
---|
Depot Melati Hadirkan Palumara Khas Makassar, Sajian Ikan Kuah Pedas Segar di Pontianak |
![]() |
---|
Timanggong Binua Bahumukng di Desa Aur Sampuk Dilantik, Ini Pesan Kapolsek Sengah Temila |
![]() |
---|
Target Tanam Jagung Sintang Masih Lambat, Distanbun Optimis Capai 144 Hektare di September |
![]() |
---|
Persit KCK Cabang LVII Kodim 1210/Landak Ikut Sukseskan Donor Darah HUT ke 80 TNI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.