Pekan Gawai Dayak

PGD Kalbar ke-39, Lomba Sumpitan Jadi Wadah Lestarikan Budaya Dayak

Alexander mengatakan sumpit merupakan senjata tradisional suku Dayak yang kini tidak lagi digunakan untuk berburu, melainkan sebagai olahraga. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Chris Hamonangan Pery Pardede
PEKAN GAWAI DAYAK - Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial dan Sumber Daya Manusia, Alexander Rombonang, membuka lomba sumpitan Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalimantan Barat ke-39 di Rumah Radakng Pontianak, Jalan Sultan Syahrir, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada Kamis, 22 Mei 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial dan Sumber Daya Manusia, Alexander Rombonang, secara resmi membuka lomba sumpitan dalam rangka Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalimantan Barat ke-39 di Rumah Radakng Pontianak, Jalan Sultan Syahrir, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada Kamis, 22 Mei 2025.

Alexander mengatakan sumpit merupakan senjata tradisional suku Dayak yang kini tidak lagi digunakan untuk berburu, melainkan sebagai olahraga. 

"Jadi dengan mereka melakukan lomba ini beberapa hal yang bisa dicapai pertama tentu saja kebugaran, kesehatan kalau tidak fit tidak bisa niup yang bagus," ujar Alexander saat ditemui di Rumah Radakng. 

Selain itu, ia menekankan bahwa olahraga tradisional ini menjadi sarana untuk melestarikan nilai-nilai budaya serta menumbuhkan semangat sportivitas di kalangan masyarakat.

Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan yang mengangkat budaya lokal.

“Pekan Gawai Dayak bukan hanya sebagai bentuk ungkapan syukur, tetapi juga momentum untuk menjaga dan mempromosikan kekayaan budaya melalui berbagai lomba kesenian dan olahraga," ucap Alexander.

Ia menceritakan pengalamannya saat menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata di Kapuas Hulu, di mana ia pernah menggelar festival lomba tradisional di luar momen PGD.

Baca juga: Lestarikan Budaya, Lomba Sumpitan Digelar di Pontianak dengan 89 Peserta

Menurutnya, kurangnya promosi menjadi tantangan dalam menjangkau minat generasi muda terhadap olahraga tradisional seperti menyumpit.

Pekan Gawai Dayak merupakan agenda tahunan yang tidak hanya bertujuan sebagai wujud rasa syukur, tetapi juga sebagai wadah pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata daerah. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved