Lewat Program REHAB, Nanang Ini Kembali Aktif Jadi Peserta JKN

Kekhawatiran itu pun semakin besar mengingat dirinya saat itu tidak memiliki alternatif pembiayaan lain untuk tindakan medis yang membutuhkan biaya...

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
DOK BPJS SINGKAWANG
JALANI OPERASI - Nanang Muhammad Akbar (25), seorang mahasiswa Magister Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura asal Kota Singkawang, yang harus menjalani operasi akibat patah tulang bahu setelah mengalami kecelakaan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Musibah memang tak pernah memberi aba-aba. Itulah yang dialami oleh Nanang Muhammad Akbar (25), seorang mahasiswa Magister Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura asal Kota Singkawang, yang harus menjalani operasi akibat patah tulang bahu setelah mengalami kecelakaan.

Namun, di tengah kekhawatirannya menghadapi kondisi tersebut, ia justru menemukan harapan baru dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui mekanisme Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB).

Saat ditemui di RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang, Nanang tengah menunggu giliran kontrol rutin di Poli Bedah Orthopedi.

Dengan lengan kirinya yang masih dalam tahap pemulihan, ia dengan tenang menceritakan kembali perjalanan medis yang telah ia lalui.

“Waktu kecelakaan terjadi, saya sempat panik karena ingat bahwa status JKN saya sedang tidak aktif akibat menunggak iuran. Jujur, saya takut tidak bisa mendapatkan penanganan medis yang layak, apalagi ini menyangkut operasi tulang yang tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit,” ujar Nanang mengawali kisahnya.

Kekhawatiran itu pun semakin besar mengingat dirinya saat itu tidak memiliki alternatif pembiayaan lain untuk tindakan medis yang membutuhkan biaya cukup besar.

Baca juga: Tak Lagi Bingung, Marita Puji Kegiatan PIL BPJS Kesehatan

Namun, keputusasaan itu berubah ketika ia berkonsultasi dengan salah seorang temannya.

Dari temannya itulah, Nanang pertama kali mendengar soal Program REHAB.

“Teman saya menyarankan untuk ikut Program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB), katanya bisa bantu cicil tunggakan dan JKN bisa aktif lagi. Waktu itu saya langsung cari informasi di internet dan daftarkan diri lewat Aplikasi Mobile JKN,” tutur Nanang.

Tidak butuh waktu lama, ia pun berhasil mendaftar dan menyusun skema cicilan tunggakan sesuai kemampuan.

Setelah status kepesertaannya kembali aktif, ia pun segera dirujuk untuk menjalani operasi patah tulang bahu di RSUD Abdul Aziz.

 Operasi berjalan lancar, dan selama menjalani rawat inap, Nanang mengaku tidak menemui kendala berarti. Semua proses berjalan sesuai prosedur dan alur yang sudah ditetapkan oleh rumah sakit dan BPJS Kesehatan.

“Dari awal masuk, pelayanan rumah sakit sangat membantu. Petugasnya jelas menjelaskan apa yang harus saya siapkan, alurnya tertib, dan semua sesuai prosedur. Bahkan saya tidak merasa ada perbedaan perlakuan dengan pasien lain walaupun saya menggunakan JKN,” ungkap Nanang dengan semangat.

Ia juga merasa bersyukur dengan berbagai fasilitas yang disediakan oleh rumah sakit selama masa perawatan.

Menurutnya, kebersihan ruangan yang selalu terjaga, keramahan serta sikap profesional tenaga medis, hingga ketepatan waktu dalam pemberian layanan menjadi poin penting yang benar-benar memberikan rasa aman dan nyaman di tengah kondisi fisik yang belum pulih sepenuhnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved