Bahasan Dorong RS Pemerintah Lebih Humanis dan Layani Masyarakat dengan Senyum

Bisa saja mereka datang dengan muka masam, seperti ‘kreger’, karena ada masalah di rumah, lalu dibawa ke rumah sakit.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ AYU NADILA
BERI KETERANGAN - Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, saat di temui usai acara Wisuda di Pondok Pesantren Darunna'im Putri, Jl Ujung Pandang, Minggu 11 Mei 2025. Bahasan, menegaskan bahwa pemerintah kota terus mendorong pelayanan publik yang ramah dan humanis, terutama di sektor kesehatan 
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menegaskan bahwa pemerintah kota terus mendorong pelayanan publik yang ramah dan humanis, terutama di sektor kesehatan. 
Ia meminta seluruh petugas medis, khususnya di rumah sakit milik pemerintah seperti RSUD Kota Pontianak, untuk tetap profesional dan tidak terpancing emosi dalam melayani masyarakat.
"Pak Wali selalu mengatensi, dan saya sebagai pendamping juga menekankan kepada petugas medis di rumah sakit, apapun situasinya, mereka harus tetap ramah. Mereka itu sudah terlatih, sudah sekolah, sudah terbiasa menghadapi hal-hal yang menjijikkan sekalipun," ujar Bahasan kepada tribunpontianak.co.id, Minggu 11 Mei 2025.
Menurutnya, tidak jarang pasien atau keluarga pasien datang ke rumah sakit dalam keadaan emosi, bahkan bersikap menjengkelkan. 
Hal tersebut, katanya, bisa disebabkan oleh berbagai persoalan pribadi yang terbawa saat berinteraksi dengan tenaga medis.
"Bisa saja mereka datang dengan muka masam, seperti ‘kreger’, karena ada masalah di rumah, lalu dibawa ke rumah sakit. Tapi itu tidak boleh jadi alasan bagi petugas medis untuk ikut jengkel. Kita selalu tekankan tetap sabar dan berikan pelayanan yang ramah," katanya.
Ia mengakui bahwa petugas medis pun manusia biasa, yang bisa berubah-ubah sikap tergantung kondisi.
Namun ia menegaskan bahwa harapan pemerintah adalah terciptanya suasana layanan kesehatan yang humanis, selaras dengan visi-misi Pemerintah Kota Pontianak di periode kedua.
"Humanis terus yang kita lakukan, kita tunjukkan. Kalau hari ini ramah, besok judes, itu manusiawi. Tapi pelayanan publik tidak boleh ikut-ikutan seperti itu. Ini yang terus kami ingatkan," tegasnya.
Bahasan juga mengimbau masyarakat untuk tidak segan melaporkan apabila menemukan petugas medis yang bersikap sewenang-wenang. 
Menurutnya, laporan yang disampaikan secara langsung akan lebih cepat ditindaklanjuti.
"Kalau ada petugas medis yang sewenang-wenang, silakan laporkan ke Pak Wali, ke saya, atau ke direktur rumah sakit. Kalau tidak ditanggapi, viralkan saja, tidak masalah. Itu justru jadi bahan evaluasi kami," ungkapnya.
Namun ia mengingatkan agar konten yang diviralkan merupakan fakta, bukan hoaks. 
"Kalau hoaks, bisa kena Undang-Undang ITE. Tapi kalau fakta, silakan saja. Saya yakin kalau sudah viral, semua pemangku kepentingan akan bereaksi, mulai dari eksekutif, yudikatif, legislatif, tokoh agama, akademisi, semuanya akan bersuara," ujarnya.
Bahasan menutup dengan menyatakan komitmennya untuk terus mengedukasi jajaran medis agar pelayanan kepada masyarakat semakin membaik. 
"Jika masih ada oknum-oknum yang tidak sesuai, kita tidak akan bosan untuk terus mengedukasi mereka. Karena mereka adalah bagian dari kami yang kami pimpin," pungkasnya.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!  

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved